Severity: Warning
Message: preg_match_all(): Unknown modifier 'l'
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 217
Backtrace:
File: /var/www/public_html/grid-cebang/application/libraries/Article_lib.php
Line: 217
Function: preg_match_all
File: /var/www/public_html/grid-cebang/application/libraries/Article_lib.php
Line: 121
Function: tag_link
File: /var/www/public_html/grid-cebang/application/controllers/Read.php
Line: 51
Function: content
File: /var/www/public_html/grid-cebang/index.php
Line: 327
Function: require_once
Indonesia merayakan hari kemerdekaannya yang ke-71 pada 17 Agustus 2016 kemarin. Peristiwa yang penting banget ini turut dihormati dan dirayakan oleh semua masyarakat Indonesia, termasuk juga kita yang kemarin mengikuti upacara bendera di sekolah.
Ada juga kisah-kisah mengharukan yang terjadi bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI ke-71, salah satunya ada kisah perjuangan Gloria Natapradja Hamel, anggota paskribaka yang sempat enggak diperbolehkan untuk mengikuti upacara Kemerdekaan RI karena memiliki paspor Perancis:
Gagal Mengibarkan Bendera Merah Putih, Paskibra di Siantar Menangis
Upacara pengibaran bendera memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang berlangsung di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara enggak berjalan lancar. Saat tiba waktu pengibaran, bendera merah putih gagal dikibarkan karena kesalahan teknis yang terletak dari rusaknya pengkait atau pengikat bendera tersebut. Peristiwa ini para anggota paskibra yang berjumlah 62 orang itu sedih banget, mereka meneteskan air mata sewaktu upacara berlangsung.
Tangisan mereka akhirnya pecah setelah upacara selesai, tapi pengorbanan mereka tetap mendapatkan apresiasi dari seluruh masyarakat yang menyaksikan upacara tersebut. Secara enggak langsung hal ini menunjukkan jiwa nasionalisme yang tinggi para anggota paskibra yang berasal dari pelajar-pelajar di Kota Pematangsiantar.
| Penulis | : | Debora Gracia |
| Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR