CewekBanget.ID - Sebagai instansi pionir yang memberikan akses publik terhadap sebuah koleksi karya seni, Museum MACAN kembali menghadirkan instalasi terbaru yang akan berlangsung dari tanggal 17 November 2018 - 10 Maret 2019.
Kali ini, Museum MACAN menggandeng 3 seniman asal Asia, yaitu: Arahmaiani (Indonesia), Lee Mingwei (Taiwan), dan On Kawara (Jepang).
Berbeda dari instalasi-instalasi sebelumnya, kali ini Museum MACAN menampilkan berbagai karya dari ketiga seniman di atas yang lebih parsitipatori.
Jadi, para pengunjung akan diajak lebih aktif untuk terlibat langsung dalam karya yang ditampilkan, bukan cuma sekadar untuk foto-foto aja. Wah, pastinya lebih asyik dong!
Baca Juga : 6 Fakta Tentang 'Suneung', Ujian Penting Buat Pelajar di Korea Selatan
Arahmaiani menampilkan koleksi dengan total lebih dari 70 karya bertajuk 'Masa Lalu Belumlah Berlalu'.
Karya-karya dari Arahmaiani ini diciptakan mulai dari tahun 1980-an hingga saat ini lho, girls!
Kita akan melihat berbagai karya yang memiliki makna kompleks tetapi dipresentasikan menggunakan media yang sangat simpel.
Terdapat berbagai lukisan, gambar, serta dokumentasi foto dan video, tulisan, serta publikasi yang menggambarkan konteks sosial dan budaya sebagai latar belakang pembuatan dan presentasi karya-karyanya.
Karya-karya dari Arahmaiani ini banyak menyinggung persoalan sejarah mutlikultural Indonesia, agama, politik, ekonomi dan sosial.
Karena mengandung konten yang sensitif, jadi, usahakan untuk mendengarkan dengan teliti penjelasan yang disampaikan para guide di sana, ya! Biar kita bisa lebih memahami dan enggak salah menafsirkan.
Lee Mingwei memperlihatkan 7 karya yang unik, bertajuk 'Tujuh Kisah' pada instalasi Museum Macan kali ini.
Dengan mengeksplorasi ide-ide seputar rasa percaya, keintiman, dan kesadaran diri, Lee menciptakan kesempatan bagi perjumpaan yang intim dalam karya-karyanya.
Uniknya, Lee menempatkan partisipasi dari para pengunjung sebagai pusat dalam karyanya!
Kita bisa membawa pakaian kita yang rusak dan dijahit kembali di 'The Mending Project'. Kita akan berinteraksi langsung dengan orang yang menjahit pakaian kita.
Tapi, pakaian tersebut enggak bisa langsung kita ambil, ya! Akan ditumpuk terlebih dahulu dengan benang yang masih belum terputus.
Baca Juga : Berprofesi Model, Modisnya Gaya Fashion Jeanne, Pacar Ardhito Pramono
Karya unik lainnya dari Lee Mingwei adalah 'The Letter Writing Project'. Di sini disediakan 3 buah bilik untuk para pengunjung yang ingin menulis surat.
Suratnya bisa buat siapa aja dan bisa berisikan apa aja. Mungkin ada hal-hal yang enggak bisa kita ungkapkan ke seseorang, kita bisa menuliskannya lewat surat.
Asyiknya lagi, kalau kita beneran pengin surat itu sampai pada orang yang dituju, Museum MACAN akan mengirimkan surat tersebut setelah pameran telah usai!
Pastinya surat yang mau dikirim harus tertera alamat penerima yang jelas, ya! Hayoo, siapa tahu mau ngirim surat buat gebetan? He-he!
Selain kedua karya di atas, terdapat lima karya Lee Mingwei lainnya yang enggak kalah unik dan memukau. Mau tahu apa aja? Langsung dateng dan saksikan sendiri!
Selain dua pameran dari Arahmaiani dan Lee Mingwei, Museum MACAN juga menampilkan karya penting On Kawara berjudul 'One Million Years'. FYI, karya ini akan ditampilkan untuk pertama kalinya di Indonesia lho!
Karya partisipatif ini akan melibatkan dua orang, satu cewek dan satu cowok, untuk membacakan nama tahun dalam karya Kawara yang terdiri dari dua bagian, 'One Million Years (Past)' dan 'One Million Years (Future)'.
Pada setiap presentasi, pembaca akan melanjutkan membaca tahun setelah pembaca sebelumnya.
Hal ini melambangkan konsep waktu secara kronologis, yang merupakan tema utama dalam karya-karya sang seniman.
Pembacaannya sendiri di Museum MACAN akan dilakukan tiga kali dalam seminggu.
FYI, harga tiket untuk melihat langsung karya-karya menakjubkan dari Arahmaiani, Lee Mingwei, dan On Kawara sebesar Rp.100.000.
Pokoknya worth it banget deh buat kita yang suka sama seni! (*)
Baca Juga : Seperti Apa Posisi Tidurmu? Ungkap Sifat dan Karakter Kita Selama ini
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR