“Saking enggak ada yang bisa dikeluarin, buang air besarnya kadang cuma berupa air aja.”
Selain diet, Melody juga olahraga dalam bentuk sit up sebanyak 300 kali dan melakukan hula hoop selama 2 jam.
Melody memiliki tinggi badan 168 cm, saat dia menjalani diet ekstrem tersebut, berat badannya mencapai angka 46 kg.
“Teman-temanku dan keluargaku enggak ada yang tahu aku bulimia dan minum obat pencahar, mereka enggak kepikiran sampai situ. Tapi mereka sempat beberapa kali bilang khawatir sama aku. Soalnya tubuhku jadi kayak papan.”
Saat menderita anoreksia, Melody mulai merasakan efek negatif pada kesehatannya. “Rambutku rontok, aku sering pingsan, terus-terusan pusing, sampai kupingku pernah keluar darah.”
Baca Juga : Ups, 7 Makanan Ini Bikin Masa Menstruasi Makin Enggak Nyaman!
Mulai Menjalani Hidup Lebih Sehat
Menghentikan bulimia bukanlah hal yang mudah, sebab beberapa kali dorongan untuk kembali memuntahkan makanan datang. Namun Melody berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk berhenti bulimia.
“Aku mencoba pelan-pelan, sekarang masing mengurangi dosis obat pencahar. Pacarku juga terus mengingatkan untuk enggak memuntahkan makanan. Aku sadar kalau metodeku untuk kurus tuh enggak sehat. Aku juga takut di hari tua nanti aku bakal sakit-sakitan.
Masih banyak mimpiku yang belum jadi kenyataan, kalau aku enggak menghargai badanku sendiri, nanti aku keburu mati duluan sebelum mencapai itu semua.
Suatu saat nanti aku pengin punya perusahaan fashion kayak Zara.
Aku pengin sukses secara karir dan finansial, aku pengin menunjukkan ke orang yang dulu menghinaku kalau aku tuh bisa jadi sukses! Aku hanya bisa mencapai itu semua kalau aku sehat.”
(Intan Aprilia)
(*)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR