Melakukan analisis mendalam
Untuk mendapatkan angka kekuatan gelombang, tim peneliti menganalisisi energi yang ditransimisikan dari angin dan mengubahnya menjadi gerakan gelombang.
Analisis mendalam yang mereka lakukan juga membuat mereka menemukan bahwa ketika permukaan laut menghangat, energi yang tersimpan dalam gelombang mengalami peningkatan.
Karena suhu permukaan laut memengaruhi pola angin di dunia, maka hal tersebut menjadi siklus mengerikan yang membuat ombak semakin kuat.
Bukan enggak mungkin ombak yang semakin kuat akan berpindah ke daratan.
Perlu diingat bahwa gelombang besar dan tsunami serupa tapi punya penyebab yang berbeda.
Pernyataan di atas kemudian diperkuat dengan perkataan wakil pimpinan penelitian Inigo J. Losada.
Losada menyebutkan kalau "Studi ini menunjukan bagaimana kekuatan gelombang berpotensi menjadi indikator pemanasan global. Mirip dengan konsentrasi karbondioksida, kenaikan permukaan laut dan suhu di dunia."
Baca Juga : Enggak Disadari, Manusia Mengonsumsi Plastik Setiap Hari. Kok Bisa?
Perubahan iklim mengubah laut
Penjelasan di ata ternyata merupakan lanjutan dari beberapa studi sebelumnya.
Beberapa studi sebelumnya telah menunjukan bahwa perubahan iklim mengubah laut secara dramatis.
Perubahannya dimulai dari arus laut yang memperlambat hingga keasaman laut yang meningkat dan menghancurkan cangkang siput laut.
Laporan terbaru publikasi Science bahkan menyebutkan kalau laut dunia memanas dalam waktu yang sangat cepat.
Mereka menyebabkan curah hujan meningkat dab permukaan laut juga naik.
Tidak sampai disitu, terumbu karang juga rusak dan lapisan es dan gletser mencair.
Berbicara tentang energi gelombang, para peneliti kembali memperingatkan warga pesisir yang terancam banjir dan bencana kuat lainnya.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Nationalgeographic.id dengan judul Laut Dunia Semakin Menghangat, Gelombang Kuat Ancam Warga Pesisir
Baca Juga : Bukan Dari Aspal, India Membangun Jalan Raya dari Sampah Plastik!
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR