Cewekbanget.ID – Konflik antara guru dan siswa karena perbedaan pendapat hal yang biasa terjadi di sekolah.
Namun kali ini ada kasus heboh seorang siswa yang enggak diluluskan karena hal yang kita anggap enggak masuk akal girls!
Hal ini dialami oleh Aldi Irpan, siswa kelas XII di SMAN 1 Sembalun, Kecamatan Lombok Timur. Aldi dilaporkan merupakan siswa yang berprestasi di sekolahnya lho girls!
Baca Juga: Intip Momen Wisuda Putri Tanjung. Sosok Ini Enggak Hadir, Lho!
Dilansir dari laman hai.grid.id, Aldi mendapat peringkat dua dengan total nilai 192.
Bagaimana sebenarnya kasus ini terjadi? Berikut faktanya!
Aldi Protes Sikap Kepala Sekolah Lewat Status Facebook
Dilansir dari laman hai.grid.id Aldi Irpan awalnya mengunggah protes terhadap sikap kepala sekolah melalui akun Facebooknya pada tanggal 16 Januari 2019 lalu.
Aldi mengatakan kalau dirinya protes kepala sekolahnya memukul dan melempar teman sekelasnya bernama Holikul Amin hanya karena menggunakan jaket di lingkungan sekolah.
Menurut Aldi, cuaca di Sembalun saat itu sangat dingin karena hujan sedang turun. Lalu dia memprotes kebijakan tersebut melalui wali kelas dan guru lainnya.
"Padahal ketika itu temanku sudah lepas jaketnya di parkiran sekolah, malah dipukul dan dilempar bak sampah. Banyak kebijakan kepala sekolah yang enggak sesuai dan enggak adil, tetapi teman aku enggak berani lapor. Aku berani protes karena demi temanku," ujar Aldi.
Baca Juga: Ekspresi Menggemaskan 15 Hewan Peliharaan yang Menunggu Pemilik Mereka Pulang!
Sikap Kritis Aldi di Sekolah Justru Ditentang
Akhirnya Status Facebook yang Aldi tulis viral, dan Aldi dipanggil ke ruang kepala sekolah.
Saat itu kepala sekolah langsung bertanya tentang status Facebook Aldi. Aldi pun langsung menyampaikan pendapatnya bahwa banyak kebijakan sekolah yang enggak berpihak pada siswa.
Kebijakan yang diprotes adalah peraturan sekolah yang meminta siswa pulang kalau terlambat masuk sekolah. Jam yang ditetapkan yaitu pukul 07.00 WITA.
Ada pula larangan menggunakan jaket di sekolah, padahal musim hujan dan cuaca dingin.
Dilansir dari laman hai.grid.id, Aldi bilang, "Kepala sekolah meminta aku mengumpulkan seluruh siswa yang setuju dengan pendapatku. Kalau banyak siswa yang setuju denganku dan bersedia berkumpul, kepala sekolah akan mengubah kebijakannya," kata Aldi.
Aldi pun berhasil mengumpulkan 200 orang. Tetapi ketika semua berkumpul bukannya menepati janji, kepala sekolah justru memojokkan Aldi dihadapan seluruh siswa dan guru.
Aldi kecewa karena guru dan kepala sekolah enggak menepati janjinya.
Baca Juga: 5 Kegiatan Seru Saat Ngabuburit di Mall. Dijamin Enggak Boring, Deh!
Aldi Diancam Enggak Diluluskan dan Disuruh Pindah Sekolah
Karena meminta peraturan sekolah diganti, kepala sekolah mengancam Aldi enggak lulus. Bahkan Aldi diminta untuk pindah sekolah.
"Aku akan dibiayai kalau mau pindah sekolah. Tapi aku menolak tetap enggak mau karena aku akan ujian. Kepala sekolah mengancam enggak akan meluluskan.” katanya.
Aldi diminta untuk bertanggung jawab dan menanggung resiko karena memprotes peraturan sekolah.
Aldi Disuruh Minta Maaf dan Permintaan Maafnya Enggak Diterima
Dilansir dari laman tribunnews.com, kepala sekolah sempat mengutus 2 orang guru ke rumah Aldi dan mengatakan jika pengin lulus, Aldi dan orang tuanya harus meminta maaf pada kepala sekolah.
Bersama orang tuanya, Aldi menghadap ke rumah kepala sekolah.
"Kepala sekolah justru sebut permintaan maaf itu enggak diterima karena dilakukan di hari Minggu bukan jam kerja. Aku tetap dinyatakan enggak lulus.” katanya.
Baca Juga: Gunung Agung Meletus, Ilmuwan Sebut Letusannya Bisa Selamatkan Kehidupan Makhluk Bumi
Pernyataan Kepala Sekolah SMAN I Soal Alasan Enggak Meluluskan Aldi
Dilansir dari laman hai.grid.id, ada 3 alasan kenapa kepala sekolah enggak meluluskan Aldi. Pertama, karena Aldi menggunakan jaket. Kedua, karena Aldi parkir sembarangan. Lalu alasan ketiga adalah karena Aldi beberapa kali terlambat.
Sadikin sebagai kepala sekolah SMAN I Sembalu mengatakan, salah satu perilaku yang jadi penilaian, adalah ketika Aldi mengkritik kebijakan yang telah ditetapkan dengan tim kesiswaan.
Peraturan yang dilanggar termasuk memakai jaket. Sebelum masuk ke lingkungan sekolah, jaket harus dimasukkan dalam tas.
Jika merasa enggak enak badan atau cuaca sangat dingin, siswa bisa mengunakan jaket setelah melapor ke guru BP dan kesiswaan.
"Jadi inilah sebenarnya harus dipahami, aku ini Master (lulusan S2) yang berusaha mencoba mengkaji, kenapa jaket begitu mendominasi dalam proses penilaian karakter siswa.
Hasil pengamatan yang didapat, waktu banyak jaket, banyak macam jaket sehingga enggak mencerminkan anak sekolah. Ada juga yang mengunakan jaket karena enggak memakai seragam,” ujarnya.
Baca Juga: Wow! Kenalan dengan 6 Pasukan Elite TNI dengan Kemampuan Khusus yang Bikin Kagum!
Menurut Sadikin, siswa harus bisa beradaptasi dengan dinginnya cuaca. Guru yang berasal dari luar Sembalun aja bisa beradaptasi.
Dia heran kok Aldi yang asli Sembalun enggak bisa beradaptasi dengan dingin?
"Aldi enggak diluluskan karena teknik pengunaan jaket di sekolah yang banyak dilanggar. Kadang-kadang kurang koordinasi. Waktu Aldi pakai jaket dia mengatakan sudah koordinasi dengan wali kelas, tetapi sebenarnya enggak pernah berkordinasi," jelasnya.
Jadi, Aldi dianggap tidak memiliki karakter yang baik walaupun nilai yang didapat baik.
Bagaimana menurut kamu girls akan kasus ini?
(Elfrida Devina)
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR