Lantas, hilangnya rutinitas ini pun dapat menguras energi mental, terutama jika kita terus-menerus memikirkan tentang situasi selama pandemi.
Beban Pikiran Makin Banyak
Selama pandemi dan menghabiskan waktu di rumah, beban pikiran kita justru bertambah.
Banyak kondisi yang berubah dan dapat berdampak pada masa depan, seperti nasib para petugas medis garda depan yang bertaruh nyawa demi menghadapi COVID-19, para siswa sekolah yang mendadak enggak mengalami hal-hal seperti Ujian Nasional (UN) dan upacara kelulusan, atau para pekerja yang mengalami PHK dan dirumahkan.
Seluruh kondisi tersebut menyulitkan dan meningkatkan kinerja kognitif serta menggunakan lebih banyak sumber daya mental kita.
Makanya, dibanding seluruh permasalahan tersebut, sekadar mengingat hari jadi sesuatu yang remeh dan mudah terlupakan oleh kita.
Baca Juga: WHO Sebut Corona Enggak Akan Hilang, Siap Berdamai #HadapiCorona?
Gejala Stres
"Pandemi corona adalah sumber stres kronis karena berlangsung intens selama berbulan-bulan," ujar Inger Burnett-Zeiglerkan, profesor psikiatri dan ilmu perilaku dari Northwestern University AS, seperti dilansir dari Grid Health pada Selasa (19/5/2020).
Tingkat stres yang tinggi tersebut dapat mengganggu konsentrasi dan memengaruhi perhatian seseorang, termasuk memori jangka pendek, serta memperburuk kualitas tidur.
Padahal, susah tidur juga dapat menyebabkan gangguan kognitif, masalah konsentrasi, dan hilangnya memori jangka pendek.
(Mahardini Nur Afifah/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Lupa "Ini Hari Apa" Bisa Jadi Tanda Stres Pandemi Corona"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR