Menurut sebuah riset di tahun 2019, konsumsi pemanis dan lemak yang tinggi secara teratur berhubungan erat dengan perasaan cemas yang dialami orang dewasa di atas usia 60 tahun.
Baca Juga: Pandemi Bisa Sebabkan Depresi! Kenali dan Waspadai Tanda-tandanya!
Mengurangi Kemampuan Menghadapi Stres
Menyantap makanan manis mungkin membuat kita merasa lebih tenang dan lebih bahagia.
Namun hal itu sebetulnya karena gula memang dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk merespon stres dengan cara menekan bagian hypothalamic pituitary adrenal (HPA) pada otak yang mengontrol reaksi kita menghadapi stres.
Sebuah penelitian di University of California yang dilakukan pada 19 orang cewek mengungkap gula dapat menghalangi produksi kortisol (hormon stres) dan meminimalkan sensasi rasa cemas dan tegang.
Namun, hal itu juga yang akhirnya membuat tubuh kita seakan ketagihan gula dan bila dituruti akhirnya menimbulkan risiko kesehatan yang lebih serius pada tubuh.
Gula dapat Meningkatkan Risiko Depresi
Setelah kejadian yang kurang menyenangkan atau hari yang melelahkan, mengonsumsi makanan manis yang menjadi comfort food mungkin bisa membuat mood kita terasa lebih baik.
Tapi siklus mengonsumsi gula untuk memperbaiki emosi kita malah bisa memperparah perasaan sedih, lelah, dan putus asa yang kita rasakan.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pada kerja otak yang lantas mengakibatkan depresi.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR