Genetika dan hormon mempengaruhi seberapa banyak sebum yang dihasilkan kelenjar tersebut pada waktu tertentu.
Lalu seberapa sering seharusnya kita keramas?
Menurut Paradi Mirmirani, dokter kulit di Kaiser Permanente, AS seberapa sering kita perlu keramas berbeda untuk setiap orang.
Namun, yang pasti, tidak ada orang yang harus keramas setiap hari.
Lynne Goldberg, direktur klinik rambut Boston Medical Center, AS mengatakan bahwa keramas terlalu sering dapat lebih berbahaya dibanding punya manfaat baik.
"Ini paradoks, tetapi orang-orang yang mencuci rambut mereka terlalu sering untuk menyingkirkan minyak di kulit kepala mereka justru menghasilkan lebih banyak minyak," ungkap Goldberg dikutip dari Science Alert.
Selain menghindari keramas setiap hari, ada hal-hal lain yang perlu diingat ketika mencoba menentukan seberapa sering kita harus mencuci rambut.
Setidaknya ada lima faktor penting utama yang perlu diperhatikan untuk menentukan berapa hari sekali harus keramas.
Jenis kulit
Jika kulit dan rambut kita normal atau kering, kita mungkin hanya perlu mencucinya sekali atau dua kali seminggu, menurut kolom kesehatan Columbia University.
Sebaliknya, jika Moms memiliki kulit kepala berminyak, kita mungkin perlu mencuci rambut lebih sering.
Tekstur rambut
Tekstur rambut juga penting diperhatikan karena mempengaruhi seberapa cepat sebum bekerja. Rambut kasar atau keriting memperlambat penyebaran sebum.
Jadi, jika kita memiliki rambut seperti ini, kita mungkin hanya perlu shampo seminggu sekali, kata para ahli di Columbia.
Di sisi lain, orang-orang dengan rambut lurus yang halus mungkin perlu keramas dua kali seminggu atau lebih.
Baca Juga: 5 Manfaat Kacang Mete Bagi Kesehatan. Cegah Anemia Sampai Tingkatkan Kekebalan Tubuh!
Penulis | : | None |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR