CewekBanget.ID - Mempunyai gigi putih dan sehat adalah dambaan semua orang.
Sayangnya, kadang enggak mudah untuk mewujudkan keinginan ini karena terkadang memperhatikan kebersihan gigi dan mulut saja enggak cukup.
Tanpa kita sadari, ada beberapa kebiasaan yang sering kita lakukan, yang lama-lama bisa menyebabkan gigi rapuh dan rusak.
Apa saja, tuh?
Baca Juga: Waspada Gigi Luka dan 3 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku!
Menggertakkan Gigi
Kalau kita kerap menggertakkan atau menggemeretakkan gigi secara sadar maupun enggak sadar, sebaiknya segera hentikan, yuk.
Menurut sebuah laporan dalam Journal of Research in Personality tahun 2011, konsekuensi dari kebiasaan menggemeretakkan gigi (bruksisme) ada banyak sekali.
Mulai dari nyeri rahang, rasa sakit di wajah, hingga terbukanya lapisan dalam gigi akibat pengikisan email berulang, kehilangan gigi, kehilangan pendengaran, dan gangguan sendi temporomandibular.
Konsumsi Camilan Manis
Hayo, pasti yang satu ini jadi kebiasaan yang sulit dihentikan, ya?
Makanan manis bisa menghasilkan kandungan asam yang dapat mengikis gigi dan menyebabkan bau mulut.
Kalau dibiarkan, kebiasaan ngemil makanan manis juga dapat menimbulkan masalah kesehatan lain yang serius lho, misalnya diabetes tipe 2 dan obesitas.
Sebaiknya ganti camilan manis kita dengan makanan yang lebih sehat seperti buah segar.
Menggigiti Pensil atau Pulpen
Kebiasaan ini sering dilakukan secara enggak sadar, terlebih saat panik, takut, atau stres.
Segera hentikan deh, karena ini bisa membuat gigi retak atau patah.
Dilansir WebMD, kita bisa mengatasinya dengan mengunyah permen karet tanpa kandungan gula bila timbul keinginan untuk mengunyah.
Mengunyah permen karet dapat memicu aliran saliva, yang dapat membantu gigi kuat dan melindunginya dari asam yang dapat merusak enamel gigi.
Menyikat Gigi Terlalu Keras
Dilansir Everyday Health, menyikat gigi terlalu keras atau pakai sikat gigi yang salah bisa merusak gigi dan gusi, sehingga bisa menyebabkan enamel gigi aus dan penurunan gusi.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan gigi sensitif.
Banyak orang cenderung menyikat gigi secara agresif karena menganggap cara untuk membersihkan gigi dan membuatnya terlihat lebih putih.
Padahal, cuma menyebabkan penurunan gusi, hal tersebut juga dapat mengikis enamel gigi yang putih dan mengilap, membuatnya terlihat kuning dan lebih gelap.
Baca Juga: Awas, Ini 4 Tanda Kalau Cara Menyikat Gigi Kita Selama Ini Salah!
Sering Minum Soda dan Kopi
Selain enggak baik untuk pencernaan, frekuensi minum soda dan kopi yang terlalu sering juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan gigi dan mulut.
Soda bisa mengandung 11 sendok teh gula per porsi serta mengandung fosfor dan asam sitrat yang memengaruhi enamel gigi.
Selain itu, perhatikan juga konsumsi sparkling water.
Ada studi dalam International Journal of Paediatric Dentistry tahun 2007 yang menyebut bahwa jenis minuman tersebut bisa berdampak buruk pada gigi.
Meski butuh penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya, tapi baiknya batasi konsumsi semua jenis minuman bersoda.
Sedangkan pada kopi, kandungan asam yang tinggi dan warna kopi yang pekat bisa mengakibatkan perubahan warna pada gigi.
Namun, jangan khawatir, kondisi ini bisa diatasi selama kita mengimbangi konsumsi kopi dengan air putih, rajin menggosok gigi, dan melakukan pemutihan gigi dengan dokter gigi.
Baca Juga: Karang Gigi Menumpuk Picu 5 Masalah Kesehatan. Jangan Diabaikan!
Mengunyah Es Batu
Memang, es batu alami dan bebas gula.
Namun, kebiasaan mengunyah es batu yang keras dapat membuat gigi patah, bahkan retak.
Selain itu, bisa juga terjadi iritasi pada jaringan lunak dalam gigi, yang bisa menyebabkan sakit gigi.
Makanan yang panas dan dingin dapat memicu rasa sakit yang cepat dan tajam atau sakit gigi yang berkepanjangan.
Membuka Kemasan dan Tutup Botol dengan Gigi
Alih-alih menggunakan alat bantu seperti gunting atau pembuka tutup botol, kita malah cenderung menggunakan gigi untuk membuka kemasan.
Membuka botol atau kemasan plastik mungkin praktis dan cepat, tapi kebiasaan ini enggak baik untuk gigimu karena bisa membuat gigi retak atau patah.
Harusnya gigi hanya digunakan untuk mengunyah makanan.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR