Pemakaian Bra dan Kanker Payudara
Berdasarkan penelitian, pemakaian bra enggak berkaitan dengan kanker payudara.
Hubungan antara melepas bra dengan potensi kanker payudara pun masih diragukan kebenarannya oleh para pakar kesehatan.
Dilansir The Guardian, pada 1995, gagasan memakai bra berkawat terus menerus bisa menimbulkan kanker payudara merebak serta dikompori Sydney Singer dan Soma Grismaijer yang menerbitkan buku 'Dressed to Kill'.
Gagasan ini kembali ditumbuhkan pada 2015 oleh seorang praktisi medis alternatif yang menulis di Goop, situs milik aktris Gwyneth Paltrow.
Sementara gagasan ini terus diedarkan di kalangan cewek, rupanya para pencetus gagasan tersebut bukan peneliti kanker ataupun dokter, karya mereka bahkan enggak pernah diulas oleh pakar medis, serta enggak pernah dipublikasikan di jurnal kesehatan tepercaya.
Baca Juga: Ternyata Muncul Benjolan di Payudara Belum Tentu Kanker Payudara!
Hasil Penelitian
Singer dan Grismeijer mewawancarai lebih dari 4.000 perempuan AS dan menemukan, perempuan yang enggak memakai bra memiliki kemungkinan 1:68 untuk mengidap kanker payudara.
Sementara itu, mereka yang memakai bra selama 24 jam berpeluang 3:4 untuk menderitanya.
Menurut kedua orang ini, bra berkawat bisa menghalangi sirkulasi cairan limfa sehingga menyebabkan payudara membengkak terisi 'toksin'.
Namun sejumlah peneliti membantah argumen Singer dan Grismeijer ini dan mengatakan cairan limfa enggak akan terjebak karena kawat bra.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR