CewekBanget.ID - Kecemasan sering kali dirasa sebagai perasaan negatif yang mengganggu kualitas hidup.
Apalagi, kecemasan bukan hanya menyerang batin, tapi kadang disertai gejala fisik seperti sakit kepala, berkeringat, jantung berdebar, dada sesak, dan sakit perut.
Kendati demikian, sebenarnya kecemasan adalah hal normal dan bahkan bisa menjadi respons bermanfaat dalam mengantisipasi situasi berbahaya.
Tapi memang ada beberapa situasi ketika kecemasan sudah melewati batas normal dan harus diperhatikan lebih serius.
Kecemasan Normal
Mengutip artikel di laman Very Well Mind, kecemasan bisa dianggap normal apabila muncul dalam situasi tertentu.
Misalnya cemas saat hendak wawancara kerja, menikah, melahirkan, pergi ke tempat asing, dan hal-hal sejenis lainnya.
Rasa cemas seperti ini sebenarnya bermanfaat karena memberikan kita respons yang lebih tanggap terhadap sesuatu.
Contoh, saat cemas karena akan melakukan wawancara kerja, kita cenderung mempersiapkan diri sebaik-baiknya demi menunjukkan kelebihan agar bisa diterima.
Atau rasa cemas saat berjalan melewati jalanan yang gelap dan sepi yang membuat kita waspada dan mengawasi lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: 51 Cara Mudah Menyimpan & Menghemat Uang Buat Remaja (Part 1)
Kecemasan Enggak Normal
Tapi sekali lagi, kecemasan dianggap normal apabila muncul di situasi tertentu, atau dikenal dengan istilah kecemasan intermiten.
Sedangkan kecemasan yang terjadi sepanjang hari, dan enggak hilang dalam waktu lama, misalnya lebih dari enam bulan, bisa mengindikasikan masalah kesehatan mental.
Kecemasan semacam itu enggak rasional dan mengganggu banyak fungsi kehidupan.
Contohnya kerap menghindar dari berbagai hal, kekhawatiran yang muncul terus menerus, serta sulit berkonsentrasi.
Selain itu, apabila kecemasan sudah memengaruhi perilaku seseorang dalam memandang hidup, maka enggak bisa lagi dianggap normal.
Baca Juga: Pernah Mengalami Cemas Berlebihan? Ini 4 Aktivitas yang Bisa Bantu Mengatasinya!
Pentingnya Deteksi Dini
Deteksi dan intervensi dini penting untuk dilakukan karena kecemasan dapat bertambah buruk jika tidak segera ditangani.
Enggak hanya masalah mental, kecemasan bisa menyebabkan berbagai penyakit fisik seperti penyakit jantung, masalah perut, dan nyeri.
Oleh karenanya, penting untuk segera berkonsultasi ke psikolog atau ahli kejiwaan lainnya saat kecemasan enggak bisa lagi dikendalikan.
Tenaga profesional dapat membantu mengatasi kecemasan dan komplikasinya bisa dihindari dengan pengobatan.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR