Namun, ada beberapa tanda gangguan pendengaran akibat paparan suara intens yang bisa diwaspadai.
Beberapa gejala awal gangguan pendengaran akibat penggunaan headset yang kurang tepat antara lain suara berdenging (tinnitus), suara berdering, menderu, mendesis, atau berdengung di telinga, serta kesulitan memahami percakapan di tempat-tempat ramai atau tempat dengan kondisi akustik yang buruk, seperti stasiun kereta api.
Gejala lainnya adalah jika kita mulai terbiasa mendengar televisi (TV) atau suara dari perangkat lain dengan volume lebih tinggi dibandingkan sebelumnya
Jika mengalami gejala berdenging yang menetap pada pemakaian headset maupun berbagai gejala gangguan pendengaran lainnya di atas, sebaiknya siapa saja segera melakukan pemeriksaan pendengaran (audiometri) dan berkonsultasi dengan dokter terkait langkah penanganan terbaik.
Baca Juga: Studi Baru: COVID-19 Bisa Sebabkan Gangguan Pendengaran Permanen!
Prinsip 60/60
Para ahli mengatakan cara terbaik dan praktis untuk melindungi telinga adalah menerapkan prinsip 60/60.
Artinya, siapa saja disarankan menjaga volume pada pemutar rekaman musik di bawah 60 persen (skala volume enam dari volume maksimum 10) dan lamanya mendengar dari headset, earphone, atau headphone maksimal 60 menit per hari.
Pada dasarnya, semakin keras intensitas suara (volume), kian singkat durasi waktu yang diperbolehkan.
Cara lain yang lebih praktis adalah bila pada saat memakai headset seseorang enggak dapat mendengar suara lain di lingkungan sekitar, berarti tingkat kekerasan bunyi sudah terlalu tinggi.
Saat ini juga telah tersedia earphone dengan tambahan fitur noise-cancelling yang cenderung aman bagi telinga karena dapat mengurangi atau menghilangkan kebisingan latar belakang.
Fitur ini dapat mengurangi volume sekitar 50 persen, tetapi pemakainya masih dapat mendengarkan musik dengan volume yang aman dalam waktu yang cukup lama dengan kualitas suara yang lebih lembut dan jernih.
(Irawan Sapto Adhi/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Gejala Awal Gangguan Pendengaran akibat Penggunaan Headset"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR