Hal ini dapat berujung pada kepanikan karena merasa enggak berdaya menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian.
Apabila kita panik, maka hormon stres akan meningkat yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Kepanikan di Masa Pandemi
Kepanikan biasanya termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti saling curiga.
Begitu pula seperti saat sebelum COVID-19.
Pada awal pandemi, orang bingung karena enggak tahu petunjuk atau jalan keluar.
Di masa awal pandemi, kebanyakan orang akan mengalami shock dan denial, tapi lama-kelamaan akan menyesuaikan diri.
Kalau belakangan ini kita melihat orang-orang cenderung lebih rileks, kemungkinan hal tersebut terjadi karena kita sudah mulai beradaptasi dengan situasi pandemi.
Meskipun, jumlah kasus penularan COVID-19 di Indonesia belum menurun.
Jadi, yang terpenting bukanlah seberapa besar stresor (penyebab stres), tapi bagaimana respon kita dalam menghadapinya.
Baca Juga: Masih Suka Overthinking Tentang Masa Lalu? Rupanya Ini Penyebabnya!
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR