Sering Berbohong
Kebohongan akan mengikis kredibilitas dari waktu ke waktu. Enggak peduli seberapa kecilnya.
Ketika doi berbohong, maka hal itu menandakan dia enggak menghormati kita sebagai pasangan yang layak mendapatkan kejujuran dan kepedulian.
Berbohong kepada pasangan menunjukkan kesetiaan adalah untuk diri sendiri, bukan pada sebuah hubungan.
Hanya Mengambil Tanpa Memberi
Jika hubungan secara konsisten berputar di sekitar apa yang membuat pacar bahagia dan mengabaikan kebutuhan kita, itu bisa menjadi tanda hubungan beracun atau toxic.
Menjadi perhatian pacar adalah hal penting, tetapi jika kita sering mengatakan 'enggak' pada diri sendiri dan 'ya' kepada doi, kita tampaknya perlu menetapkan beberapa batasan.
Jika dia mengabaikan, meremehkan, atau menggertak batas-batas kita, itu juga bisa menjadi tanda hubungan yang beracun.
Beberapa tanda hubungan sepihak antara lain kita selalu harus menjadi yang pertama mengirimkan pesan, jeda yang lama antara mengirim pesan dan menerima respons, percakapan yang enggak nyambung satu sama lain, menemukan diri bertanya berulang-ulang agar pacar mengubah perilakunya, hingga memiliki pembagian kerja, tanggung jawab, atau kontribusi yang enggak setara dalam hubungan.
Baca Juga: Bertahan dalam Hubungan Toxic Bikin Kita Melewatkan 7 Keindahan Ini!
Merasa Terkuras
Pikirkan tentang terakhir kali melakukan sesuatu untuk diri sendiri, menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai, atau tidur nyenyak.
Sangat membantu untuk memeriksa bagaimana koneksi kita di luar hubungan dan dengan diri kita yang telah terpengaruh.
Hubungan yang enggak sehat biasanya membuat kita mengabaikan perawatan diri dan prioritas diri; waktu, energi, dan mental dalam hubungan beracun akan sering dihabiskan untuk orang lain melalui perselisihan yang enggak ada hentinya.
Yuk, coba menggeser beberapa energi untuk menjaga diri sendiri dan lihat bagaimana reaksi pacar! Jika ia merespon negatif, tandanya kita berada dalam toxic relationship.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR