Berbeda dengan Gaby yang menyalakan semangat juang anak-anak. Pada episode ke-8, Tompi melakukan perjalanan ke Larantuka, Flores, untuk bertemu dengan Hanna Keraf. Meski terlahir di tanah Flores, ia kerap merasa berbeda dengan orang di kampung halamannya.
Hanna menghabiskan masa kecil hingga dewasa di Jakarta bersama kedua orangtuanya. Hanna sering membayangkan bagaimana rasanya kembali ke kampung halamannya. Selepas berkuliah di luar negeri, Hanna pun diam-diam melarikan diri ke Flores tanpa sepengetahuan sang ayah.
Sesampainya di Larantuka, ia terkejut ketika melihat tingginya kesenjangan ekonomi yang dialami para ibu. Akhirnya, ia bertekad untuk memajukan ekonomi sekaligus menggali potensi para ibu melalui Du’anyam, sebuah usaha socialpreneur yang menghasilkan produk anyaman yang merupakan kerajinan khas Larantuka.
Meski sempat ditentang oleh sang ayah, Hanna tidak pernah merasa menyesal dengan keputusannya. Pilihannya untuk kembali kampung halaman, ia anggap sebagai sebuah perjalanan untuk menemukan cinta kasih di tanah Flores.
“Aku disayang sama orang-orang di sini, itu cukup, itu lebih dari cukup. Di sayang sama orang itu membahagiakan, dan kasih sayang (para ibu) itu tulus,” kata Hanna.
Webseries ini berdurasi 10-16 menit per episode sehingga kurang dari satu hari kamu bisa selesai menontonnya dan memperoleh inspirasi.
Baca Juga: Wow! Minum Susu Sebelum Tidur Ternyata Berikan 5 Manfaat Ini, Lho!
Selain itu, kamu juga bisa melihat indahnya hasil jepretan foto milik Tompi serta keindahan alam yang diabadikan di setiap perjalanan Tompi dalam webseries yang tayang perdana Oktober 2020 ini.
Untuk menonton Paras Cantik Indonesia dari episode pertama hingga terakhir, kunjungi laman Youtube Indonesia Kaya di sini.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR