Bentuk pelecehan seksual lainnya termasuk menunjukkan konten yang kasar atau ofensif secara seksual, membuat gestur tubuh yang mengarah pada konteks seksual, melontarkan bercandaan seksual yang membuat korban risih, dan masih banyak lainnya, bahkan hingga melakukan tindak kriminal dan kekerasan seksual terhadap korban.
Yang jelas, pelecehan seksual dapat membuat korban merasa stres, cemas, depresi, sampai menarik diri dari lingkup pergaulan sosial serta kehilangan rasa percaya diri dan mengalami sejumlah masalah kesehatan akibat stres.
Baca Juga: Ramai Kasus Pelecehan, Kenapa Korban Memilih Diam Ketika Dilecehkan?
Lebih Aware Pelecehan Seksual, Yuk!
Sekali lagi nih girls, siapapun dapat menjadi korban pelecehan seksual.
Entah itu cewek, cowok, atau siapapun dengan kondisi apapun, misalnya mengenakan pakaian terbuka atau tertutup, enggak ada satu orang pun yang pantas dilecehkan seperti itu, ya!
Kunci dari pencegahan pelecehan seksual adalah pengetahuan mengenai consent.
Terus perbarui informasi yang kita miliki mengenai tindak pelecehan dan kekerasan seksual agar kita dan orang-orang di sekitar kita dapat terhindar darinya.
Baca Juga: Marak Kasus Kekerasan Seksual, Yuk Kenali Bentuk-bentuknya! (Part 2)
Kalau kita mendapati orang lain dilecehkan, cobalah berbicara kepada pelaku dan mengatakan bahwa tindakannya salah, atau langsung amankan korban dengan mengalihkan perhatiannya atau membawanya menjauh dari pelaku.
Sedangkan jika kita sendiri mengalaminya, tentu enggak semudah itu bagi setiap orang untuk menghindari atau pulih dari berbagai perasaan yang muncul saat pelecehan seksual terjadi.
Ketahuilah bahwa itu bukan kesalahan kita sebagai korban dan kita enggak sendirian ya girls, jadi coba untuk bercerita kepada orang-orang yang kita percayai dan siap membantu jika dibutuhkan.
(*)
Source | : | Planned Parenthood |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR