CewekBanget.ID - Apakah kita merupakan penggemar selebritas, misalnya idola K-Pop, bintang film, atau musisi band?
Mengagumi seseorang karena penampilan atau kemampuannya di bidang tertentu itu wajar banget kok girls.
Kita juga mungkin saja merasakan kaitan emosional dengan selebritas yang kita kagumi.
Tapi kalau kita memujanya terlalu jauh sampai jadi obsesif serta mengganggu diri sendiri dan orang lain, hati-hati! Jangan-jangan kita malah terkena celebrity worship syndrome, nih.
Baca Juga: SM*SH Pernah Batal Manggung sampai Dibenci Sm*shblast, Penyebabnya?
Celebrity Worship Syndrome
Celebrity worship syndrome (CWS) atau sindrom pemujaan terhadap selebritas adalah gangguan obsesif-adiktif ketika seseorang terlalu terlibat dan obsesif terhadap detil kehidupan pribadi selebritas.
Jadi, orang dengan CWS cenderung memuja selebritas secara berlebihan, bahkan sampai menjadikan sosok yang dipujanya tersebut sebagai pusat dari hidupnya.
Dilansir dari Psychology Today, meski semua orang yang tampak oleh publik dapat menjadi obyek obsesi seseorang, tapi sindrom yang satu ini dikhususkan untuk merujuk pada sosok dari industri pertelevisian, perfilman, atau budaya pop.
Biasanya pada tahap yang paling parah, orang dengan CWS dapat melakukan apa saja demi idolanya, bahkan meski sang idola enggak mengenal dirinya secara pribadi.
Dimensi Pemujaan Selebritas
Terdapat tiga jenis atau dimensi CWS yang harus diketahui, yaitu entertainment-social dimension, intense-personal dimension, dan borderline-pathological dimension.
Pada jenis entertainment-social dimension atau dimensi sosial dan hiburan, kita cenderung mencari seluruh informasi tentang sosok yang diidolakan dan merasa senang saat membicarakannya.
Sementara pada intense-personal dimension atau dimensi perasaan intens dan personal, kita turut merasakan emosi yang dirasakan idola.
Pada dimensi terakhir, yaitu borderline-pathological, kita menunjukkan perilaku dan fantasi enggak terkendali terkait idola kita, bahkan berani melakukan apa saja demi selalu 'dekat' dengan idola dan bisa mengancam orang-orang di sekitarnya yang dianggap merugikan.
Dua dimensi pertama cenderung enggak berbahaya dan wajar jika kita alami, selama hal itu enggak mengganggu diri kita sendiri dan orang lain.
Sedangkan dimensi terakhir sudah tergolong gangguan obsesif dan sebaiknya segera dihentikan.
Ciri-Ciri
Ada beberapa gejala CWS yang harus diwaspadai.
Salah satunya adalah kecenderungan seseorang untuk terlalu kepo terhadap kehidupan pribadi seorang selebritas yang dipujanya.
Ia juga selalu berusaha untuk dekat dengan sang idola, misalnya dengan membuntutinya di tempat umum atau melakukan cara-cara berbahaya untuk mengetahui aktivitas orang yang dipujanya tersebut.
Selain itu, orang dengan gangguan CWS kerap cemburu berlebihan saat orang lain menyukai idolanya.
Efek Negatif
Tentunya CWS yang sudah masuk tahap gangguan dapat berdampak buruk pada diri kita sendiri dan orang lain ya, girls.
Orang dengan gangguan CWS dapat mengalami depresi berkepanjangan, cenderung bertindak impulsif, mengalami delusi erotomania, terobsesi meniru selebritas yang dipujanya, bahkan hingga mengalami halusinasi berlebihan.
Selain itu, orang yang mengalami sindrom pemujaan berlebihan terhadap selebritas ini dapat melakukan banyak hal demi membela sang idola, bahkan hingga menyerang orang lain yang dianggapnya merugikan idolanya.
Duh, jangan sampai kita begini, deh!
Baca Juga: Spesial buat ARMY! Ghea Indrawari Menyanyikan 4 Lagu BTS Favoritnya!
Cara Mengatasinya
Kalau kita merasa orang di sekitar kita atau malah diri kita sendiri mengalami celebrity worship syndrome dengan jenis yang sudah termasuk sebagai gangguan patologis, kita bisa mencoba mengatasi hal tersebut sebelum jadi terlalu jauh.
Pertama, coba kurangi atau berhenti sejenak dari kegiatan fangirling kita terhadap idola. Mungkin yang kita butuhkan hanya waktu luang supaya dapat menyadari obsesi berlebihan terhadap sosok selebritas itu.
Kalau enggak berhasil, sebaiknya kita meminta bantuan orang terdekat, misalnya teman atau keluarga; minta mereka untuk mengawasi dan mengingatkan kita kalau sudah bertindak terlalu jauh.
Kita juga bisa mencoba melakukan aktivitas baru untuk mengalihkan perhatian, agar enggak tenggelam dalam aktivitas fangirling berlebihan.
Nah, kalau semua cara tersebut enggak membuat obsesi kita mereda, sebaiknya kita berkonsultasi pada profesional atau tenaga ahli untuk mendapatkan solusi dan penanganan yang tepat.
Tapi meski kita menyadari atau didiagnosa mengalami gangguan CWS, ingat untuk enggak menyalahkan diri sendiri, ya!
Kita bisa terus berusaha untuk membuat diri menjadi lebih baik, kok.
(*)
Source | : | Psychology Today |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR