CewekBanget.ID - Girls, kita harus mulai belajar membuang jenis pemikiran toxic yang hanya menghambat proses diri kita menuju hidup yang lebih baik, nih.
Masalhnya, beberapa pemikiran ini datang dari diri sendiri yang terlalu berpikir negatif, atau dari lingkungan sekitar yang menetapkan berbagai standar bagi diri kita.
Nah, coba cek 5 pemikiran toxic berikut ini yang harus segera dienyahkan agar hidup kita bahagia!
Baca Juga: Benarkah Kita Bahagia Saat Pacaran? Enggak Mungkin Bilang 5 Hal Ini!
Kita Enggak Cukup Baik
Salah satu pemikiran toxic yang sering banget menghampiri kita adalah bahwa kita enggak pernah cukup baik dan selalu tertinggal dari orang lain dalam berbagai hal.
Pemikiran ini biasanya muncul ketika kita gagal dalam upaya mencapai sesuatu, atau ketika hal yang kita inginkan justru didapatkan oleh orang lain.
Nah, faktanya, meski kita mungkin memang enggak dapat memenuhi kebutuhan untuk meraih hal yang kita dambakan, ini bukan berarti kita enggak cukup baik, kok.
Mungkin kita sesungguhnya hanya sedang menghadapi kenyataan bahwa hal tersebut bukan untuk kita dan kita masih harus memperbaiki beberapa hal sebelum mencoba kembali.
Pokoknya jangan sampai mindset seperti ini membuat kita gampang menyerah dan batal meraih cita-cita dan keinginan kita ya, girls. Semangat!
Semua Orang Meninggalkan Kita
Mungkin kita pernah mengalami momen ketika orang yang kita sayangi meninggalkan kita, atau kita kurang mendapat perhatian saat masih kecil.
Ini membuat kita memiliki mindset kalau enggak ada orang yang bakal terus bertahan bersama kita dan suatu saat nanti mereka pasti akan pergi juga.
Akhirnya, kita membangun benteng yang menutup diri kita dari orang lain dan sulit percaya pada orang lain agar kita enggak terlalu sedih saat mereka meninggalkan kita.
Untuk mengatasi hal ini, kita harus mulai dari kesadaran diri dan introspeksi terhadap hubungan yang sedang kita jalani, entah pertemanan, keluarga, atau pacaran.
Yuk, pelan-pelan kita mengubah persepsi dan enggak insecure lagi akibat kemungkinan bahwa kita akan ditinggalkan orang yang kita sayangi suatu saat nanti.
Kalau memang jodohnya dan mereka siap menerima kita apa adanya, pasti mereka akan tetap bersama kita, kok. Jadi tenang saja, ya.
Kita Harus Berjuang untuk Mendapatkan Hal yang Diinginkan
Kesulitan di masa lalu atau berbagai faktor lainnya bisa jadi menyebabkan kita berpikir kalau segala hal yang kita inginkan harus didapatkan melalui perjuangan yang sulit, bahkan hingga membuat kita menderita sendiri.
Mungkin juga kita akrab dengan istilah 'no pain, no gain' dan 'hidup enggak pernah adil' yang membuat kita merasa harus selalu memaksakan diri demi mencapai suatu tujuan.
Meski terdengar memotivasi, pernyataan seperti itu bisa jadi toxic kalau kita terlalu menganggapnya serius.
Kita jadi enggak berani bermimpi terlalu besar atau mengikuti passion karena merasa bahwa kita harus bekerja keras untuk mewujudkan kehidupan yang ideal, serta membuat kita merasa bersalah kalau kita enggak produktif meski cuma sebentar.
Ingat, pandangan orang lain terhadap hidup kita bukan sesuatu yang mesti menjadi patokan kita dalam menjalani hidup, ya.
Kalau memang impian kita bisa dicapai tanpa harus bersusah payah, berarti memang rezeki kita ada di sana.
Baca Juga: Pentingnya Self-Talk: Stop Bilang 4 Hal Ini ke Diri Sendiri!
Kita Enggak Dapat Keluar
Lingkungan kita mungkin sering menganggap remeh orang yang keluar atau meninggalkan sesuatu yang menurut mereka berharga.
Misalnya, mereka menghakimi kita yang lebih memilih untuk melanjutkan kuliah di kampus biasa yang menawarkan jurusan sesuai passion kita, alih-alih mengambil kesempatan untuk menempuh pendidikan di kampus ternama kendati kita lebih sering tertekan di sana.
Tapi ada beberapa hal yang memang sebaiknya enggak kita lanjutkan kalau enggak pengin hidup kita sengsara kok, girls.
Jadi enggak masalah untuk pergi atau keluar meninggalkan hal yang enggak bikin kita bahagia, terlepas dari reaksi orang-orang terhadap keputusan tersebut.
Baca Juga: #SheSaidThings Skincare Pertama yang Dibeli Pakai Uang Sendiri!
Kita Harus Berteman dengan Semua Orang
Pemikiran bahwa kita harus menjadi orang yang supel dan akrab dengan semua orang bisa jadi toxic, karena kadang kita jadi enggak enak memutus hubungan dengan orang yang sebetulnya enggak membawa pengaruh baik pada diri kita.
Enggak semua orang dapat memperluas ruang sosialnya dan berteman dengan banyak orang.
Kita memang harus jadi orang baik dan memiliki empati, tapi ini bukan berarti kita enggak boleh melepaskan orang yang enggak dapat menghargai kita atau hanya bisa membawa masalah ke sekitar kita.
(*)
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR