Cewekbanget.id - Girls, vagina memang punya bau yang khas dan itu adalah hal yang normal.
Bau pada vagina yang normal disebabkan oleh bakteri bernama Lactobacillus yang berfungsi melawan kuman.
Namun, ada aroma-aroma tertentu dari vagina yang bisa menandakan kondisi kesehatan tubuh atau kondisi tertentu, lho!
Baca Juga: 5 Permasalahan yang Bisa Terjadi Pada Vagina Kita. Waspada Nih!
Penyebab perubahan bau pada vagina
Punya bau yang khas, ternyata penyebab utama perubahan bau pada vagina biasanya karena perubahan tingkat pH di sekitar area genital.
Selain itu, biasanya perubahan bau vagina terjadi kalau kita sedang menstruasi, kelelahan, maupun menjalani diet yang enggak sehat.
Fyi, peruabhan bau yang abnormal biasanya disertai dengan keputihan, rasa gatal dan terbakar dan juga iritasi.
Bisa ungkap kondisi kesehatan kita, ini 6 bau vagina yang perlu kita ketahui, girls:
1. Bau seperti logam atau besi
Biasanya saat memasuki masa menstruasi, vagina bisa berbau menyerupai bau logam atau besi, lho!
Tapi tenang aja girls, karena bau seperti ini masih termasuk sebagai bau vagina yang normal, kok.
Ini terjadi karena darah mengandung zat besi yang baunya mirip logam.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Vagina, Cukup Biasakan Makan 5 Jenis Buah Ini!
2. Bau seperti cairan pemutih
Dilansir dari kompas.com, bau vagina seperti bahan kimia atau cairan pemutih mungkin muncul karena penyebab yang berbeda.
Salah satu yang bisa jadi pemicunya adalah urin kita mengandung urea, yang pada dasarnya merupakan turunan dari amonia.
Akumulasi urin itulah yang dapat menyebabkan bau kimia atau bau seperti cairan pemutih.
Tapi, kalau bau amonia itu terasa terlalu kuat bisa jadi itu adalah tanda kalau kita mengalami dehidrasi.
Selain itu bau seperti cairan pemutih ini dipicu oleh bacterial vaginosis (BV).
Nah, ketika pertumbuhan BV melebihi normal, maka akan memicu infeksi dan membuat vagina berbau seperti cairan pemutih.
Baca Juga: Perhatikan Penggunaan Celana Dalam, Ini 4 Cara Cegah Infeksi Vagina Saat Menstruasi!
3. Bau amis
Jika vagina kita mengeluarkan bau yang amis yang kuat, ada kemungkinan kita terkena infeksi pada vagina.
Seperti vagina yang berbau seperti cairan pemutih, bau amis pada vagina juga bisa disebabkan karena bakteri (bacterial vaginosis) berkembang terlalu banyak, sehingga mengganggu keseimbangan pH pada vagina.
Jika bau amis disertai dengan keluarnya cairan berwarna hijau, gatal-gatal, dan rasa sakit ketika buang air kecil, maka kemungkinan kita terkena trichomoniasis, salah satu penyakit menular seksual yang masih bisa diobati dengan antibiotik.
4. Bau manis
Manis yang dimaksud adalah aroma kuat tapi enggak amis, ya.
Biasanya ini diakibatkan karena makanan yang kita konsumsi. Misalnya jeruk atau nanas.
Selain itu, saat kita sedang diet atau mengubah pola makan, vagina biasanya juga berbau manis.
Tapi bau manis ini enggak perlu terlalu dikhawatirkan, karena biasanya juga disebabkan oleh bakteri baik.
Yup, pH pada vagina adalah ekosistem bakteri yang selalu berubah. Salah satunya membuat bau manis tadi, girls.
5. Bau seperti aroma musk
Bau yang menyerupai aroma musk menandakan kalau vagina dalam keadaan normal dan enggak menandakan adanya gejala yang berbahaya.
Vagina yang sehat memiliki bau yang beragam tergantung tingkat kesehatan vagina itu sendiri.
Setelah berolahraga berat, vagina bisa berbau akibat keringat yang muncul di area sekitar vagina dan hal ini terbilang normal.
Baca Juga: Jangan Abai, 8 Hal Ini Bisa Menyebabkan Vagina Berbau Kurang Sedap!
6. Bau menyengat
Terakhir, vagina mengeluarkan bau menyengat bisa jadi karena keringat dan stres emosional.
Fyi, keringat yang keluar lewat kelenjar apokrin yang ada di ketiak dan pangkal paha,akan menghasilkan cairan tak berbau mirip susu.
Nah ketika cairan ini bersentuhan dengan bakteri di vagina, maka akan menghasilkan bau yang menyengat.
Baca Juga: 4 Manfaat Rambut Vagina, Termasuk Mengatur Suhu Tubuh! Sudah Tahu?
Yup, semakin kita memahami beragam dan arti bau vagina, maka kita pun jadi lebih paham tentang kondisi kesehatan kita, ya.
(*)
Source | : | Kompas.com,hype.grid.id |
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR