Nah, program link and match ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja handal di bidang tertentu secara spesifik.
Jadi, kemampuan-kemampuan yang akan dilatih bakal disesuaikan sama job desk dari pekerjaan atau posisi tertentu di sebuah lembaga kerja,
Terlebih saat ini, banyak lapangan pekerjaan yang memang lebih mengandalkan skill nyata untuk bisa langsung diterapkan.
Selain itu, lebih banyaknya komposisi praktikum membuat lulusan vokasi jadi lebih terampil dan nilai skill praktiknya meningkat.
“Contohnya di bidang teknik mesin. Mahasiswa D4 akan belajar dan praktik teknik pengelasan di workshop dengan pola Project Based Learning atau project real dari industri yang dibawa masuk ke dalam kelas untuk dikerjakan, sebagai wahana pembelajaran langsung, sampai mereka layak dapat sertifikat kompetensi yang diakui oleh industri dan dunia kerja,” jelas Wikan pada video tentang vokasi di YouTube Tim Dirjen Diksi.
Baca Juga: Kenalan Dulu, Ini Unit dan Struktur Organisasi Ditjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi!
Alhasil, lulusan vokasi memiliki keahlian bekerja yang sudah sesuai minat dan spesifik, jadi perusahaan enggak perlu repot lagi menyaring skill dari calon karyawannya.
Untuk memilih mana yang akan kita ambil, pendidikan vokasi atau sarjana, itu semua tergantung passion, goals dan visi kita kedepannya, girls.
So.. pertimbangkan dengan baik dan jangan sampai salah pilih, ya!
(*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR