CewekBanget.ID - Putus cinta memang kerap terasa menyakitkan bagi banyak orang.
Bukan hanya sakit hati, rupanya putus cinta juga dapat menyebabkan sakit dan gangguan pada tubuh kita secara umum.
Makanya, enggak jarang beberapa di antara kita lebih mudah terserang penyakit usai mengalami patah hati.
Apa saja ya, dampak putus cinta terhadap kondisi tubuh kita?
Tubuh dalam Mode 'Fight-or-Flight'
'Fight-or-flight' merupakan respon tubuh dalam persiapan menghadapi ancaman atau serangan; bukan hanya terpicu oleh kondisi fisik, mode ini juga bisa aktif saat kita mengalami trauma emosional atau mental, melansir dari The Healthy.
Nah, ketika kita putus cinta, kejadian tersebut diterima sebagai stressor oleh tubuh, yang enggak bisa membedakan hal tersebut sebagai kewaspadaan setelah patah hati atau ancaman yang sebenarnya.
Makanya, saat kita baru saja mengakhiri hubungan, mungkin kita akan merasakan tubuh jadi gemetar, sulit berkonsentrasi, dan munculnya pikiran-pikiran aneh.
Masalahnya, stres akibat putus cinta bisa terjadi secara berkepanjangan dan mengarah pada kecemasan kronis atau bahkan depresi.
Baca Juga: Kira-kira Ini Nih yang Bakal Dilakuin Tiap Orang Menurut Goldar Setelah Putus
Perubahan Pola Tidur dan Makan
Putus cinta termasuk ke dalam jenis stressor jangka-panjang.
Ini dapat menyebabkan hormon kortisol mengalihkan darah dari sistem pencernaan, sehingga alirannya melambat dan menyebabkan kondisi seperti IBS.
Akibatnya, kita mungkin jadi makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, atau mencari 'comfort food' untuk membuat kita merasa lebih baik.
Bukan hanya pola makan, pola tidur juga bisa jadi terganggu dan menyebabkan kita mengalami insomnia (kurang tidur) atau hipersomnia (kebanyakan tidur) setelah putus cinta.
Kulit Breakout
Ternyata putus cinta juga dapat berpengaruh terhadap kondisi kulit, nih!
Mungkin beberapa dari kita mengalami breakout pada kulit saat sedang patah hati.
Lagi-lagi, ini disebabkan oleh tingginya tingkat stres yang menyebabkan peradangan dan menjadi salah satu faktor munculnya jerawat.
Baca Juga: Geng Patah Hati Hanggini Karaokean Bareng dan Sindir Mantan!
Sistem Imun Melemah
Putus dapat membuat sistem imun tubuh kita melemah sehingga kita lebih rentan terkena penyakit.
Jadi, patah hati dapat berdampak kepada fisik kita dengan cara mematikan beberapa bagian sistem imun yang berfungsi untuk melawan virus.
Makanya, patah hati kerap dideskripsikan sebagaimana sakit secara fisik karena kita memang lebih rentan mengalami sakit fisik setelah mengalaminya.
Kadar Kortisol dan Tekanan Darah Meningkat
Terakhir, akibat patah hati, kita akan mengalami peningkatan kadar kortisol dan tekanan darah.
Kortisol adalah hormon yang dilepaskan saat kita berada di bawah situasi yang bikin stres.
Hormon kortisol juga mengaktifkan sistem saraf simpatik kita saat putus agar dapat melawan stressor, tapi dampaknya, detak jantung dan tekanan darah juga jadi meningkat.
Ini bisa menyebabkan gangguan lain seperti kecemasan, ketakutan, kelelahan fisik, dan sebagainya.
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR