CewekBanget.ID - Haji Backpacker mejadi salah satu film religi produksi Indonesia yang patut untuk diperhitungkan.
Perjalanan rohani seorang pemuda patah hati yang akhirnya membuka keimanan Islamnya.
Haji Backpacker bisa menjadi peningkat #PowerUpRamadan dan tontonan yang cocok saat berpuasa.
Cerita Haji Backpacker
Mada (Abimana Aryasatya) merasa amat terpuruk karena ditinggal meninggal ibu kandungnya.
Terlebih dia juga harus kehilangan kekasih dan gagal menikah dengan orang yang dia cintai.
Dunia terasa enggak adil, saking hancurnya Mada merasa Tuhan enggak menyayanginya.
Mada kemudian memutuskan jadi backpacker dan hidup bebas.
Dia juga meninggalkan Tuhan, keluarga dan para sahabat.
Baca Juga: Rekomendasi Film Sejarah dan Tokoh Islam Zaman Nabi. Sudah Nonton?
Di dunianya yang baru, berkelana membiuat Mada merasa bebas dan bahagia secara raga, tapi hatinya terasa kosong.
Mada kemudian mulai tersadar dan Tuhan mengajaknya kembali ke jalan benar lewat serangkaian peristiwa.
Tiap negara yang disambanginya, membuat Mada tersadar kalau Tuhan sebenarnya ada buatnya setiap saat.
Syuting di 9 negara
Film Haji Backpacker melakukan syutingnya di berbagai negara.
Total ada 9 negara yang menjadi tempat syuting film Haji Backpacker.
Di antaranya Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, India, Tibet, Nepal, Iran dan Arab Saudi.
Mekah menjadi destinasi terakhir tokoh Mada dalam film Haji Backpacker.
Dibuat dua versi film
Baca Juga: Review Series Ramadan Ustad Milenial, Saat Mimpi Besar Harus Direlakan
Haji Backpacker dirilis secara resmi pada 2 Oktpober 2014 lalu.
Tapi tahun 2021, versi director's cut dirilis.
Dua versi tersebut bisa menjadi referensi lebih beragam dari film Haji Backpacker.
Abimana memperdalam Islam
Berperan sebagai Mada yang merupakan pemeran utama dari film Haji Backpaker, Abimana merasakan perbedaan dari syuting film-film lain.
Aktor kelahiran tahun 1982 tersebut mengaku jadi lebih memperdalam Islam dan membangun keimanannya.
Terlebih ada adegan mengaji yang menurut Abimana harus dilakukan dengan baik dan benar.
"Beberapa scene saya harus mengaji, jadi saya belajar lagi ngaji supaya lebih bagus. Apalagi memang sang sutradara juga religius, banyak tahu tentang agama," ujarnya, dilansir dari Tribunnews.
Film yang enggak cuma memberi pengaruh bagi pemerannya tapi diharapkan juga bagi penonton.
Sudah nonton filmnya?
Baca Juga: Rekomendasi Film Religi Buat Ramadan Diadaptasi dari Novel Populer
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR