"Kemudian beliau bersabda, 'Baru saja Jibril berkata kepadaku, Allah menghinakan seorang hamba atau dia jauh dari Allah, melewati Ramadan tanpa mendapatkan ampunan.' Maka kukatakan, 'Amin'."
"Kemudian Jibril berkata lagi, 'Allah menghinakan seorang hamba atau dia jauh dari Allah, yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk jannah (karena tidak berbakti kepada mereka).' Maka aku berkata: 'Amin'."
"Kemudian Jibril berkata lagi. 'Allah menghinakan seorang hamba atau dia jauh dari Allah, yang tidak bershalawat ketika disebut namamu.' Maka kukatakan, 'Amin'."
Saling Memahami Posisi Masing-Masing
Kita dan musuh mungkin terlalu sibuk membenci satu sama lain selama ini sehingga enggak pernah betul-betul memahami posisi masing-masing.
Kita barangkali merasa ada pada posisi yang menyulitkan sekarang ini, tapi apakah kita tahu kesulitan yang sedang dihadapi oleh orang yang selama ini kita anggap musuh?
Baca Juga: Awas, Tindakan Ini Malah Bikin Self Healing Saat Ramadan Terhambat!
Bisa jadi, hal ini akan terlihat ketika memasuki bulan Ramadan.
Daripada membuang energi untuk menunjukkan kebencian terhadap satu sama lain, lebih baik kita gunakan energi tersebut untuk berbaikan dengan musuh kita dan saling memahami posisi masing-masing.
Memperbaiki Perilaku
Bulan Ramadan adalah bulan suci yang penuh kebaikan.
Di bulan ini, paling tepat jika kita dan orang lain memperbaiki perilaku masing-masing dan melakukan refleksi diri untuk menyadari berbagai kesalahan yang telah diperbuat.
Sebaliknya pula, ketika kita melihat orang yang selama ini kita musuhi berbuat kebaikan dan memperbaiki diri, anggaplah hal itu sebagai sesuatu yang positif.
Mungkin juga hal itu bisa menjadi alasan bagi kita untuk berbaikan dengan dirinya, kan?
Baca Juga: Lagi Hype, Ini 5 Makanan Korea yang Bisa Jadi Menu Buka Puasa
(*)
Source | : | Fast Company,NU Online |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR