Kecepatan makan yang lebih cepat juga dikaitkan dengan bertambahnya berat badan, kadar glukosa darah yang lebih tinggi, dan lingkar pinggang yang lebih besar.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa makan terlalu cepat menyebabkan risiko obesitas yang lebih tinggi di masa mendatang.
Sebagian alasannya tampaknya karena perut enggak punya cukup waktu untuk memberi tahu tubuh bahwa dia sudah terisi, sehingga kita makan lebih banyak dari seharusnya.
Saran
Kita jadi lebih paham kan, betapa berpengaruhnya kecepatan makan terhadap kesehatan kita, terutama terkait risiko penyakit jantung?
Jadi menurut para ahli, kita sebaiknya menyantap lebih banyak makanan sehat seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran tanpa harus terburu-buru.
Rajin olahraga juga dapat mengurangi risiko pengembangan sindrom metabolik.
Pengin lebih praktis dan cepat saat makan itu bisa dipahami, tapi jangan sampai mengorbankan kesehatan kita sendiri, ya.
Baca Juga: Sehat, Rajin Minum 3 Minuman Ini Dijamin Bikin Perut Lebih Rata!
(*)
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR