Selain itu, mengubah narasi di media sosial adalah kuncinya, terutama bagi generasi muda yang melihat foto kulit yang tampak 'sempurna' setiap hari.
Dokter kulit bersertifikat dan kreator YouTube Andrea Suarez, M.D., FAAD mengatakan dia percaya bahwa mereka yang memiliki pengaruh media yang signifikan dapat membantu followers mereka dengan menunjukkan gambar tanpa filter.
Buat kita yang berurusan dengan trauma akibat jerawat, ketahuilah bahwa ini adalah fenomena nyata yang didukung oleh penelitian, meskipun mungkin tampak cukup halus di permukaan.
Sebagai psikoterapis berlisensi dan spesialis trauma Britt Frank, MSW, LSCSW, pernah berkata di podcast mindbodygreen: Siapa pun, apa pun gaya hidupnya, dapat mengalami trauma, dan langkah pertama menuju penyembuhan adalah menghormati bahwa kita memilikinya.
"Mulailah dengan, 'Tidak peduli betapa hebatnya hidup saya, saya berhak merasakan sakit dan menyembuhkan trauma saya.' Saya pikir itu adalah tempat awal yang baik," katanya.
"Kamu tidak bisa menyembuhkan apa yang tidak kamu sebutkan."
Setidaknya, biarkan ini menjadi pengingat bahwa enggak ada seorang pun yang sendirian saat berjuang melawan jerawat.
"Ini menciptakan ruang yang lebih nyata dan lebih realistis untuk kulit," kata Suarez.
(*)
Baca Juga: Pantes Aja, Ini 4 Penyebab Jerawat Tumbuh di Tempat yang Sama Terus!
Source | : | Mindbodygreen |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR