CewekBanget.ID - Perasaan iri dan cemburu terhadap orang lain seringkali enggak tertahankan.
Kerap bikin sesak karena kesal, perasaan iri terhadap orang lain juga enggak jarang bikin kita ciut dan merasa kecil.
Kita jadi minder dan beranggapan kalau diri kita enggak akan bisa menjadi seperti orang tersebut.
Rasa iri cenderung menyiksa dan bikin kita capek sendiri.
Tapi sebetulnya, perasaan negatif ini bisa dikendalikan dengan mengubah persepsi dan coba melihat orang yang bikin kita iri tersebut sebagai 'mentor' kita.
Gimana maksudnya, ya?
Mengungkapkan yang Tersembunyi
Sadar atau enggak, kadang kita menyembunyikan berbagai hal dalam diri kita.
Misalnya, kita kerap merasa pengin melakukan atau mencapai sesuatu, tapi kita ragu dan takut terhadap kegagalan sehingga kita berusaha mengabaikan gagasan tersebut dan menyembunyikannya rapat-rapat.
Nah, saat melihat orang lain yang menurut kita bisa mencapai hal yang sama, perasaan iri tersebut muncul sebagai perwujudan atas ketidakpuasan terhadap diri sendiri karena enggak melakukan hal serupa.
Jadi rasa iri yang ditimbulkan orang tersebut pun menguak hal yang selama ini kita tutup-tutupi, yaitu perasaan insecure dan keraguan yang bikin kita selalu mundur duluan.
Baca Juga: Intip Alasan Cancer dan 2 Zodiak Lainnya Saat Merasa Iri pada Sahabat Sendiri
Iri adalah Pencerahan
Sadar enggak, kalau rasa iri sesungguhnya adalah emosi yang bekerja sebagai 'lentera'?
Kalau diproses dengan benar, iri akan menunjukkan apa yang sebetulnya kita inginkan, yang selama ini kita anggap enggak bisa kita lakukan, bahkan meski kita belum mencobanya.
Rasa iri juga menampilkan hal yang selama ini pengin kita miliki, tapi kita selalu merasa enggak pantas mendapatkannya.
Tanpa rasa iri, mungkin kita enggak bakal sadar kalau kita telah merendahkan dan memojokkan gagasan atas kemajuan diri kita sendiri.
Kita terbiasa mencari-cari kesalahan dalam setiap ide yang kita pikirkan, sehingga muncul perasaan ragu, takut, dan bimbang setiap kali hendak berbuat sesuatu.
Dan saat ada seseorang yang ternyata bisa melakukan itu, mungkin dengan atau tanpa upaya yang sama besarnya seperti kita, maka kita merasa iri.
Yang kita inginkan dari orang tersebut bukannya kehidupan mereka, melainkan perwujudan diri kita sendiri yang enggak bisa kita realisasikan dan malah dijalani oleh orang itu.
Kita mungkin juga pengin apa saja yang orang itu berikan pada dirinya sendiri, seperti kebolehan untuk memiliki, merasakan, dan mengejar.
Contoh lainnya adalah ketika kita sirik melihat seseorang berpacaran dengan pasangannya.
Rasa iri muncul bukan karena kita pengin pacaran dengan salah satu di antara mereka, tetapi lebih karena kita juga mau punya hubungan yang baik dengan seseorang seperti itu.
Selain itu, cara orang menjalani hidup juga kerap menimbulkan rasa iri dan enggak terima.
Pasalnya, bisa jadi kita sebetulnya menginginkan hidup seperti mereka, dan biasanya perasaan iri justru muncul ketika melihat kehidupan orang di sekitar yang agak lebih baik dibanding kita, alih-alih iri pada sosok artis atau figur publik yang jelas-jelas hidup lebih mewah dan sejahtera.
Ini lebih karena kita bersikap realistis, sehingga kita enggak sampai mengidamkan kehidupan yang jauh dari jangkauan seperti hidup para artis.
Makanya, orang lain yang bikin kita iri sesungguhnya sedang berperan menjadi 'mentor' kita.
Kita sedang dilatih untuk lebih terbuka pada diri sendiri, jujur, dan tahu apa yang kita inginkan.
Baca Juga: Bukan Segalanya, Ingat Hal Ini kalau Teman Lebih Sukses dari Kita!
(*)
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR