Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Girls, OCD bukan sekadar tentang seseorang yang enggak suka melihat lingkungannya berantakan sedikit, ya.
OCD dikarakteristikkan lewat kehadiran pemikiran obsesi atau kompulsif yang menyertai perasaan gelisah.
Pemikiran obsesif adalah pikiran berulang-ulang, dorongan atau imaji yang enggak bisa dihalau oleh kita; pikiran ini enggak diinginkan dan menyebabkan kegelisahan.
Sementara itu, perilaku kompulsif adalah perilaku repetitif atau aktivitas mental.
Makanya, sebagai contoh, orang yang mengalami OCD mungkin merasa harus mencuci tangan berkali-kali demi menghindari bakteri, bahkan meski ia belum benar-benar menyentuh benda apapun yang kira-kira kotor.
Aktivitas mental bisa juga melibatkan menghitung dan mengulang beberapa kata atau frase tertentu secara internal; seseorang dengan OCD merasa terdorong untuk berperilaku seperti ini agar mampu mengurangi kegelisahan atau pikiran obsesif.
Perbedaan
Orang yang menderita OCD justru menemukan sifat kompulsif mereka sebagai cara untuk mengurangi kegelisahan yang disebabkan oleh pikiran obsesif, kendati perilaku mereka akan menjadi berlebihan atau malah enggak ada hubungannya sama sekali dengan pikiran yang mereka cemaskan.
Banyak orang dengan OCD menyadari bahwa perilaku kompulsif tersebut sebenarnya enggak masuk akal, tapi mereka enggak bisa menghentikan aksi mereka dan merasa bahwa mereka harus melakukan ini untuk berjaga-jaga jika suatu peristiwa terjadi.
Lain halnya dengan penderita OCD, orang dengan pikiran gelisah enggak punya ciri khas untuk terikat pada perilaku yang sifatnya tampak jadi ritual, hanya demi menghadapi ketakutan mereka.
Baca Juga: Aliando Syarief Mengaku OCD yang Dialami Karena Ada Tindak Kriminal Menimpanya
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR