CewekBanget.ID - Apakah kita memiliki lingkaran sosial yang kecil dan lebih suka ketika menghabiskan waktu sendirian?
Apakah kita butuh beberapa saat sebelum kita merasa nyaman dan terbuka pada orang lain atau beradaptasi dengan tempat baru?
Pesta dan kerumunan orang cenderung membuat kita jadi gugup, bahkan langsung kewalahan.
Kita lebih senang kalau acara kumpul-kumpul batal. Orang lain mungkin akan menyebut kita sebagai orang yang pendiam atau pemalu.
Apakah ciri-ciri di atas menggambarkan kita sebagai seorang introvert?
Namun, bisa aja ada pertimbangan lain kenapa kita cenderung kurang berminat dalam situasi sosial.
Apakah kepribadian kita jatuh ke ujung spektrum introvert atau mungkinkah kita justru malah memiliki kecemasan sosial alias social anxiety?
Baca Juga: Cewek Introvert? Paling Cocok Pacaran Sama 4 Zodiak Cowok Ini!
Perbedaan introvert vs social anxiety
Di permukaan, kecemasan sosial dan introvert bisa terlihat sangat mirip.
Lagi pula, mereka melibatkan banyak tanda yang sama.
Simak perbedaan keduanya di bawah ini, yuk!
Introvert
Ada satu perbedaan utama antara introvert dan kecemasan sosial mengutip Healthline: Introvert adalah ciri kepribadian, bukan kondisi kesehatan mental.
Orang introvert menarik energi dari dalam.
Sebagai seorang introvert, kita mungkin mendedikasikan banyak waktu untuk sendiri.
Bersantai dan melepas lelah saja menarik bagi kita.
Kita juga mungkin lebih sering memilih untuk membuat rencana sendiri daripada bersama dengan orang lain.
Jika kita seorang introvert, kita mungkin:
- Memiliki keterampilan mendengarkan yang kuat
- Hati-hati mempertimbangkan pilihan sebelum membuat keputusan
- Enggak menyukai konfrontasi
- Lebih suka berbagi perasaan dan pikiran melalui tulisan atau seni
Baca Juga: Hindari! 5 Jenis Makanan Ini Bisa Bikin Anxiety Jadi Makin Parah
Karena introvert adalah sifat kepribadian, itu adalah bagian dari diri kita alias sesuatu yang belum tentu dapat diubah.
Social Anxiety
Hidup dengan kecemasan sosial, atau fobia sosial, biasanya kita mengalami kegugupan dan ketakutan yang signifikan dalam situasi sosial atau ketika sekadar memikirkan situasi sosial.
Ketakutan ini umumnya berasal dari gagasan bahwa orang lain akan menolak kita atau menilai kita secara negatif.
Jika kita introvert, kita mungkin menyendiri karena menikmati kesendirian.
Sebaliknya, dengan kecemasan sosial, kita mungkin sebenarnya ingin bergabung dengan orang banyak tetapi merasa gugup dengan penerimaan Anda.
Kita fokus sama pemikiran: apa yang dipikirkan orang lain terhadap diri kita.
Dengan kecemasan sosial, kita mungkin:
- Sering merasa cemas melakukan sesuatu yang memalukan di depan umum
- Menghindari berinteraksi dengan orang yang enggak kita kenal dengan baik
- Terpaku pada kemungkinan kesalahan sosial, seperti lupa nama seseorang atau bersin saat kuliah
Baca Juga: Anti Bingung, 5 Jurusan Kuliah Ini Paling Cocok Buat Cewek Introvert!
- Merasa frustrasi atau kesepian karena kita berjuang untuk terhubung dengan orang lain dengan cara yang kita inginkan
Kecemasan sosial adalah kondisi kesehatan mental, jadi kekhawatiran dan ketakutan yang kita alami mungkin enggak akan membaik tanpa dukungan dari ahli kesehatan mental.
Bisakah kita menjadi introvert yang cemas secara sosial?
Introvert, pada dasarnya, berarti kita cenderung merasa terkuras oleh terlalu banyak interaksi sosial dan perlu meluangkan waktu untuk memulihkan energi.
Merasa terkuras oleh interaksi sosial enggak sama dengan merasa cemas karenanya, dan introvert enggak secara otomatis diterjemahkan menjadi kecemasan sosial.
Sebagai seorang introvert, kita mungkin merasa baik-baik saja menghabiskan waktu bersama orang lain, selama kita memiliki cukup energi.
Tetapi bagaimana jika kita membutuhkan waktu sendirian enggak cuma untuk mengisi ulang energi?
Bagaimana jika kita juga lebih suka menyendiri karena sering khawatir tentang bagaimana orang lain memandang kita?
Kebanyakan introvert menikmati menghabiskan waktu bersama teman-teman, terutama teman-teman yang memahami batasan mereka dalam interaksi sosial dan membutuhkan waktu sendiri.
Ketika penghindaran dan ketakutan menjadi faktor waktu yang kita habiskan sendirian, ada baiknya mempertimbangkan apakah kecemasan sosial dapat berperan.
Sedangkan penelitian menyarankan kecemasan sosial mungkin agak lebih umum terjadi pada orang berkepribadian introvert.
Jika kita lebih berhati-hati, kita mungkin merasa cemas karena kehilangan detail penting atau memberi kesan enggak dapat diandalkan.
Jika kita memiliki tingkat neurotisme yang lebih tinggi, kita mungkin lebih rentan terhadap rasa enggak aman dan stres secara umum serta khawatir tentang semua situasi baru.
(*)
Baca Juga: Enggak Nyangka! 4 Kebiasaan Makan Ini Bisa Bantu Kurangi Rasa Cemas!
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR