Pertama-tama, tuangkan air hangat dan bersih ke dalam mangkuk.
Kita juga bisa menambahkan beberapa tetes hidrogen peroksida jika dibutuhkan, dan miringkan kepala dengan memastikan telinga terdampak berada pada posisi di bagian bawah.
Kemudian siapkan handuk atau simpan mangkuk di bawah telinga kita yang terdampak agar nantinya air yang menetes dari telinga enggak berceceran di mana-mana.
Lalu gunakan bulb syringe atau alat semacam pipet pembersih hidung dan isi dengan air yang sudah kita siapkan.
Kita juga bisa menggunakan syringe atau suntikan tanpa jarum untuk melakukannya.
Dengan menggunakan lengan di sisi yang berlawanan dari posisi telinga yang terdampak, gapai telinga dari belakang kepala dan tarik agak ke atas supaya lubang telinga terbuka lebih lebar.
Pencet syringe atau alat apa pun yang kita gunakan untuk membawa air masuk ke dalam telinga dengan tekanan yang konsisten.
Proses ini kita anggap usai setelah obyek atau gumpalan wax yang menyumbat telinga keluar.
Hentikan proses pengaliran jika hal tersebut enggak bekerja setelah lima menit, atau saat kita merasa nyeri dan pusing, lalu coba lagi setelah beberapa jam.
Jika memang masalah kita memang akibat sumbatan earwax, mungkin proses mengeluarkannya bisa lebih sulit karena gumpalan di dalam telinga keburu mengeras.
Setelah diteteskan air dan didiamkan selama beberapa saat, mestinya gumpalan tersebut sudah melembut dan lebih mudah dikeluarkan.
Kalau faktor penyumbat sudah keluar dari telinga, gunakan beberapa tetes alkohol campur peroksida ke dalam telinga untuk membantu mempercepat saluran telinga jadi kering.
Baca Juga: Cokelat sampai Hitam, Kenali Warna Kotoran Telinga. Mana yang Perlu Diwaspadai?
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR