CewekBanget.ID - Kamu termasuk salah satu yang punya kulit acne prone dan sulit menghilangkan jerawat-jerawat yang ada di wajah?
Udah berhasil bikin jerawat aktif mati dan tinggal memudarkan bekasnya, eh muncul lagi jerawat yang lain.
Kadang, kita merasa udah pakai skincare, menjaga kebersihan, menjauhi semua hal yang bisa memicu timbulnya jerawat, tapi tetap aja jerawat itu datang dan susah untuk dihilangkan.
Seolah-olah kita cuma bernapas aja, jerawat bisa tumbuh terus di wajah, duh!
Kira-kira apa ya yang bisa jadi penyebab jerawat di wajah susah hilang?
Melansir Byrdie, ternyata ada beberapa faktor yang memang bisa bikin jerawat di wajah susah hilang, nih!
Nah langsung aja kepoin penjelasan penyebab jerawat di wajah susah hilang di bawah ini, ya!
Baca Juga: 4 Sabun Cuci Muka Buat Pudarkan Bekas Jerawat. Mulus Tanpa Noda!
1. Kita menderita jerawat hormon
Jerawat cenderung terjadi sekitar pubertas ketika kelenjar sebaceous, yang memproduksi sebum, mulai berfungsi.
Seringkali dapat berlanjut hingga dewasa muda.
"Di usia 20-an dan 30-an, jerawat sering kali disebabkan oleh sebum (minyak) berlebih, bakteri dan kotoran yang menyumbat pori-pori, serta perubahan kadar hormon," kata dokter kulit bersertifikat dewan Dr. Dendy Engelman.
FYI, wanita dewasa cenderung menderita lebih banyak jerawat daripada pria dewasa.
Mengapa? Ini karena hormon, girls!
Inilah sebabnya mengapa pil KB, yang dapat menormalkan hormon, seringkali membantu mengurangi jerawat.
"Sementara banyak orang mengira mereka telah meninggalkan jerawat di masa remajanya, tubuh kita terus mengalami fluktuasi hormonal karena berbagai alasan di masa dewasa, yang dapat memicu munculnya jerawat," kata Engelman.
Jerawat dapat muncul kapan aja, bahkan jika kita telah menjalani seluruh hidup tanpa jerawat yang serius sebelumnya.
Perawatan yang tepat, bagaimanapun, seringkali dapat mengatasi jerawat hormonal yang membawa kita ke kemungkinan penyebab jerawat membandel berikutnya.
2. Memilih skincare yang salah
Produk terbaik untuk melawan jerawat adalah yang mengandung salicylic acid alias asam salisilat dan benzoil peroksida.
"Selalu yang terbaik adalah memulai dengan benzoil peroksida karena lebih dapat ditoleransi," kata Dr. Alexander Zuriarrain mengutip Byrdie.
"Benzoil peroksida bertanggung jawab untuk membunuh bakteri penyebab jerawat dan membantu menghilangkan minyak berlebih dari kulit.
Ia juga dapat mengangkat sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori."
Baca Juga: Udah Gede Masih Jerawatan? Ternyata Ini 11 Penyebab Adult Acne!
"Asam salisilat membantu mencegah pori-pori tersumbat. Produk yang dijual bebas mencakup kekuatan dari 0,5 hingga 5%," jelasnya.
"Mereka dapat menyebabkan efek samping yang meliputi sengatan ringan dan iritasi kulit."
"Retinoid dapat bekerja dengan baik dengan mempercepat pergantian sel kulit, tetapi dapat menyebabkan kekeringan dan kemerahan yang signifikan pada kulit.
Sebaiknya mulai dengan produk jerawat berkekuatan rendah sebelum meningkatkan konsentrasinya," katanya.
3. Berlebihan memakai skincare
Dalam mengobati radang jerawat, kita mungkin berpikir lebih banyak pakai skincare maka lebih baik.
Padahal, penggunaan yang berlebihan justru dapat memperburuk kondisi kulit kita, lho!
Kita enggak boleh menggunakan lebih dari satu produk salisilat atau benzoil perioksida pada wajah sekaligus.
Selain itu, tentunya jangan menggunakan keduanya bersamaan dengan Retinol atau produk yang diresepkan dokter kulit.
Selain itu, produk jerawat cenderung diformulasikan untuk kulit remaja karena persentase remaja yang menderita jerawat tinggi.
Jika kita orang dewasa, kita mungkin menggunakan produk yang terlalu keras untuk mengobati jerawat yang ada di wajah.
Baca Juga: Skincare Aja Enggak Cukup, Gini 5 Cara Mengatasi Jerawat karena PCOS
4. Mengabaikan kebersihan kulit
"Tidak merawat kulit dan tidur tanpa mencuci muka dapat menyebabkan atau memperparah jerawat," kata Engelman.
Selain itu, kita juga harus sering mencuci sarung bantal dan menjaga kebersihan kuas makeup nih, girls.
Jangan pernah berbagi kuas makeup dengan teman karena dapat memindahkan kotoran dan minyaknya ke kulit kita!
Makeup juga bisa menyumbat pori-pori dan berkontribusi pada jerawat.
Carilah produk makeup dan skincare yang enggak akan menyumbat pori-pori.
Gunakan produk yang memiliki label seperti non-comedogenic, non-acnegenic, dan oil-free.
5. Enggak memperhatikan asupan makanan
"Diet (makanan) dapat memengaruhi hormon yang pada gilirannya dapat memperburuk jerawat," kata Zuriarrain.
"Makanan yang tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan kadar insulin yang dapat mengubah hormon dan memengaruhi kulit Anda."
Jadi, jika kita menjalani rejimen perawatan kulit yang ketat tetapi kulit kita enggak kunjung sembuh, kita harus memperhatikan pola makan, nih.
Susu, khususnya, diketahui menyebabkan masalah pada penderita jerawat saat ini.
Makanan berminyak juga enggak baik untuk kulit.
Zuriarrain mengatakan asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi dapat bermanfaat untuk mencegah jerawat.
Pola makan yang sehat, selain produk pelawan jerawat yang tepat, dapat membantu kita memiliki kulit yang sehat dan bersih.
(*)
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Jerawat dengan Madu. Lebih Cepat dan Ampuh!
Source | : | Byrdie |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR