Awal-awalnya mungkin kita dan dia bisa memaklumi, tapi lama kelamaan ini cuma akan menjadi masalah yang bikin hubungan jadi pahit.
Mungkin udah waktunya untuk membiarkan dia pergi dan percaya bahwa jika dia ditakdirkan untuk berada dalam hidup kita, maka ia akan kembali ketika jadwal kita udah lebih selaras.
Baca Juga: Dijamin Ampuh, Ini 7 Tips and Trik Agar Tidak Mudah Baper Sama Cowok
Hubungan sepihak memilukan. Jika kita merasa hanya kita satu-satunya yang tumbuh dan berusaha dalam hubungan, mungkin kita telah mendarat di situasi waktu yang salah pada orang yang tepat.
Mungkin dia belum siap untuk menjalin hubungan. Mungkin dia belum mencapai titik dalam hidupnya di mana ia merasa perlu untuk berubah.
Kita hanya tahu kita enggak bisa terus-terusan seperti ini.
Dia mungkin merasa seperti orang yang tepat untuk kita, tetapi bukankah orang yang tepat akan berusaha untuk mempertahankan hubungan?
Ini bisa menjadi masalah waktu, tetapi kita enggak akan tahu kecuali kita bersedia mengambil risiko untuk menghentikannya dan menjauh.
Kita enggak dapat memaksakan waktu, tetapi kita dapat memilih yang terbaik untuk diri kita saat ini.
Kita juga mungkin bertemu orang yang tepat di waktu yang salah saat salah satu atau keduanya mengalami peristiwa besar dalam hidup.
Hidup melemparkan bola kurva enggak terduga pada kita sepanjang waktu.
Dari kematian dalam keluarga sakit,hingga relokasi pekerjaan mendadak, ada situasi yang muncul yang enggak ada hubungannya dengan kualitas hubungan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan waktu.
Beberapa pasangan masih berhasil. Namun enggak semua orang mampu melakukan itu.
Jika kita telah bertemu orang yang tepat dan waktunya enggak tepat, kita mungkin harus percaya bahwa suatu hari waktunya akan tepat lagi.
Peristiwa hidup terjadi, dan kita harus memutuskan apakah ini waktu yang tepat untuk menjalin hubungan atau enggak.
Baca Juga: 5 Cara Menunjukkan Love Language ke Pacar, Bikin Makin Sayang
(*)
Source | : | yourtango |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR