Kanker ini muncul di jaringan indung telur dan lebih sering terjadi pada perempuan yang sudah mengalami menopause, melansir laman halodoc.com.
Tapi kemungkinan diderita oleh usia reproduksi juga seperti kita sehingga jika kita menderita kanker ovarium ini pasti siklus menstruasinya jadi enggak lancar.
Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim (endrometrium) tumbuh di luar rahim.
Masih melansir laman yang sama, kalau kondisi normal, endrometrium ini akan luruh keluar dari tubuh kita sebagai darah menstruasi. Tapi kondisi endometriosisi ini si endrometrium-nya berada di luar rahim dan lama-lama akan menebal.
Kita yang mengalami ini akan mengalami keluhan nyeri dan bahkan bisa menyebabkan kemandulan.
Buat kita yang memang memiliki harapan atau pandangan akan masa depan kita bersama pasangan nantinya, baik kita dan pasangan berhak untuk tahu kondisi fertilitas (kesuburan) kita ini.
Dan hal ini bisa kita tanyakan ke ahlinya kok girls, dan banyak rumah sakit yang juga menyediakan layanan fertilitas.
Dalam event Bazar Kesehatan Ibu dan Anak yang diadakan RS Premier Jatinegara di Hotel Manhattan, Jakarta, pada Sabtu, (29/7/2023), CEO RSPJ, dr. Susan Ananda, menyampaikan kalau RSPJ memiliki layanan ini.
"Pada acara ini kami bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang apa yang diperlukan pasangan untuk mempersiapkan kesehatan kehamilan," jelas dr. Susan seperti dilansir dari press release.
"Karena apabila kita memiliki pengetahuan preventif yang sedemikian rupa maka kami harapkan hasil nya akan semakin optimal."
Setuju banget girls karena informasi soal kesehatan reproduksi dan organ intim kita ini bukanlah hal tabu dan harus kita pahami sejak usia remaja.
Itu dia penjelasan soal menstruasi yang enggak lancar dan risiko penyakit apa yang diderita. Semoga informasi ini bisa bermanfaat yaa, girls!
Baca Juga: Mau Haid Lancar Tiap Bulan? Ketahui 3 Titik Pijat Berikut Ini
(*)
Source | : | Halodoc.com,aladokter.com,Press Release |
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR