CewekBanget.ID - Girls, tahukah kamu kalau perkembangan otak manusia itu ternyata cukup lambat, lho.
Manusia baru bisa dikatakan dewasa yang berpikir secara logis ternyata setelah berusia lewat dari 20 tahun.
Padahal berdasarkan laman ayosehat.kemkes.go.id, kelompok usia dewasa dikategorikan bagi yang berusia 19-59 tahun.
Sedangkan di bawah itu, ada bayi dan balita (
Tapi ternyata cara berpikir yang dilakukan otak manusia membutuhkan waktu 21 tahun untuk bisa berkembang secara sempurna.
Hal ini disampaikan oleh Psikolog Anak dan Remaja, Anastasia Satriyo, dalam acara peluncuran edisi spesial Lexus x Sanrio dan talk show di Veranda Hotel, Jakarta, pada Rabu, (16/10/2024).
Anastasia mengungkapkan bahwa perkembangan otak manusia berjalan sangat lambat sehingga peran orang tua yang sudah dewasa sangat dibutuhkan untuk terus membimbing anak bahkan yang usianya sudah melewati remaja.
"Dalam penelitian terbaru soal perkembangan otak anak dan remaja, pada usia 21 tahun itu seorang anak baru bisa memahami segala sesuatu.
Baru setelah itu seseorang bisa memahami berbagai macam konflik (hidup).
Itu jadi bayangkan aja otak berkembangnya segitu lama dan manusia bukan seperti anak ayam yang bisa langsung paham (hidup) sendiri.
Jadi semua orang tua mau punya anak usia berapapun harus terus berusaha dan belajar untuk memahami (pikiran dan emosi) anaknya," jelas Anastasia.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Hormon Serotonin dalam Otak
Otak dewasa lebih gampang memahami situasi
Anastasi juga mengungkapkan kalau otak orang dewasa bisa lebih mudah dan lebih mampu untuk bisa memahami situasi dan hidup yang sedang terjadi.
Sehingga hubungan emosi yang baik dan pendampingan dari orang tua pastinya bisa membuat anak jadi ikut memahami.
Maka dari itu peran orang tua memang sangat penting untuk bisa membentuk pola pikir dan karakter seorang anak.
Pada kesempatan yang sama, Rachmawati Sutarto, Marketing Director Universal Rubina Corporation Indonesia, juga menambahkan kalau orang tua penting untuk bisa memberikan validasi emosi dengan anak.
"Validasi emosi dengan anak itu penting sekali, mau dia lagi marah, sedih, bahagia pun kita tanyakan kenapa (merasakan itu).
Plus nadanya harus selalu pelan, orang tua marah boleh tapi suaranya harus tetap pelan.
Karena anak itu bisa menangkap kalau nada (suara) naik sedikit bisa jadi ancaman bagi diam" ucap Rachmawati.
Ini juga yang membuat Lexus Sandwich Crackers merilis edisi spesial yang berkolaborasi dengan karakter Sanrio yang ditujukan untuk bisa membuat banyak momen bonding bermakna bagi ibu dan anak Indonesia.
Karakter dari Sanrio yang menyimbolkan keceriaan, persahabatan, dan kepolosan, cocok mencerminkan nilai Lexus sebagai camilan yang memperkaya momen sederhana namun penuh makna dalam keseharian.
Baca Juga: 6 Tanda Otak Kita Butuh Istirahat Beserta Cara Tepat Mengatasinya
(*)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR