"Bagaimana aku bisa tabah menghadapi makhluk nyebelin semacam dia?!" Sheira nyaris menjerit saking depresinya.
"Tapi aku heran deh sama anak itu. Ngapain sih dia selalu mengikuti gaya fashion Sheira? Sheira pakai ini, dia pasti ikut-ikutan. Sheira pakai itu, pasti diikutin lagi. Aku berani taruhan, pasti enggak lama lagi dia bakal ikut-ikutan beli gelang yang mirip sama gelang kamu itu," kata Mona.
"Kamu keren kali, Ra!" canda Tania.
"Diam kamu Tan! Kamu enggak ngerti sih betapa menderitanya aku sekelas dengan anak itu selama dua tahun berturut-turut! Waktu kelas X sih mendingan, aku sekelas juga dengan kalian. Sekarang aku sekelas dengan si Lingkan sendirian," curhat Sheira dengan tampang yang enggak menunjukkan semangat hidup.
"Tapi menurut aku sih bagus juga persaingan antara kamu dan Lingkan. Misalnya dalam hal akademik. Nilai-nilai kamu jadi bagus banget, kan? Soalnya kamu takut tersaingi oleh Lingkan, makannya kalau ada ulangan kamu selalu belajar gila-gilaan," ujar Belinda.
"Aku enggak peduli! Pokoknya aku benci banget sama Lingkan!" jerit Sheira dengan nada tertahan.
"Be patient, girl," kata Tania lagi.
***
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR