Ternyata cowok juga tahu lho, kalau kita sok jual mahal atau enggak. Awalnya mereka akan semangat melakukan permainan ini didasari rasa penasaran dan gengsi kalah. Tapi lama-lama dia bisa merasa terganggu dan “ketularan”. Sebenarnya dia mau ngobrol sama kita. Tapi karena kita balas chat-nya lama, dia jadi ikut-ikutan balas lama karena enggak mau merasa sebagai sosok yang pathetic. Ujung-ujungnya kita dan dia malah jadi enggak chat sama sekali, deh. Rugi!
Jujur itu lebih baik
Terlihat penasaran dan tertarik sama gebetan bukan masalah kok, girls. Balas chat cepat enggak lantas membuat kita jadi cewek murahan yang bikin ilfil gebetan. Justru cewek yang punya tingkat percaya diri yang baik enggak peduli sama hal beginian. Kabar baiknya, cowok juga lebih tertarik sama cewek yang enggak malu menunjukkan perasaannya, lho.
Fokus sama hal lain
Sok jual mahal memang penting supaya enggak dianggap murah sama gebetan. Tapi balik lagi girls, segala sesuatu yang berlebihan itu enggak bagus, termasuk dalam kasus ini. Alasan sok jual mahal bisa berhasil adalah karena cowok harus bekerja keras buat memenangkan hati kita. Secara alami, semua orang yang bekerja untuk mendapatkan sesuatu, akan larut dalam usaha tersebut. Tapi yang harus kita tahu juga, tanpa sok jual mahal aja, menyatukan dua orang dengan pola pikir dan kepribadian yang berbeda pasti akan menimbulkan masalah. Lebih baik kita fokus dalam mengenal satu sama lain. Ini juga termasuk usaha yang bisa dia lakukan buat memenangkan hati kita.
PDKT yang enggak sehat
Hubungan PDKT yang sehat harusnya bebas dari rasa bingung menebak arti dari segala hal yang dilakukan oleh satu sama lain. Namanya aja PDKT, singkatan dari pendekatan, waktu di mana kita bisa mengenal satu sama lain.
Sama kayak waktu bertemu orang baru yang kita rasa nyambung sama kita. Kita enggak mencoba buat memaksakan apapun. Kalau ada orang yang memaksa atau kepengin banget berteman sama kita, yang ada kita malah jadi ilfil, kan? Atau kalau orang itu pura-pura di depan kita, kita malah jadi malas dan enggak mau berurusan lagi sama dia. Itu karena saat bertemu orang baru, kita biasanya enggak punya tujuan atau target yang harus dikejar. Kita cuma membiarkan interaksi itu mengalir apa adanya. Kita bisa menggunakan pendekatan ini sebagai cara PDKT yang lebih baik dibanding sok jual mahal.
Penulis | : | Averina Lita |
Editor | : | Averina Lita |
KOMENTAR