Sebagai seorang cewek, mengetahui seluk beluk tentang vagina dianggap penting agar kita bisa menjaga dan merawat bagian tersebut dengan benar.
Sebelumnya, kita juga wajib tahu 7 fakta tentang vagina. Yuk disimak!
Masa pertumbuhan
Sebelum masa pubertas, area genital laki-laki dan perempuan sudah memiliki rambut vellus, yakni rambut halus yang tidak berwarna.
Saat mulai memasuki masa pubertas, hormon androgen akan meningkat dan mengakibatkan kulit pada daerah kelamin mulai memproduksi rambut hingga rambut kemaluan menjadi lebih tebal dan seringkali tumbuh keriting.
Dilansir dari grid.id, berdasarkan penelitian perkumpulan dokter anak di University of South Alabama dalam Journal Clinical Pediatrics, tingkat pertumbuhan rambut terjadi lebih cepat selama beberapa tahun yang dinamakan sebagai pubarche.
Pada cewek, pertumbuhan rambut ini pertama kali muncul di bagian vulva dan secara perlahan menyebar ke mons (bagian atas vagina), dan bibir vagina, serta berbentuk segitiga terbalik.
Warna
Ternyata warna pada rambut kemaluan juga memiliki variasi. Pada kebanyakan orang, warnanya bisa lebih gelap, meski tidak menutup kemungkinan bisa lebih terang. Pada cewek, umumnya warna rambut kemaluan sama sepert warna alis.
Tekstur dari rambut kemaluan juga seringkali kasar, namun ada juga yang lebih halus. Warna dan tekstur pada rambut kemaluan ini berbeda-beda menurut ras dan etnis.
Tidak boleh dicukur?
Banyak yang mengatakan bahwa kita tidak boleh mencukur rambut kemaluan karena pori-pori pada bagian tersebut akan terbuka dan dapat menyebabkan masuknya kuman atau jamur.
Terutama bagi cewek dengan kondisi vagina yang gampang lembab, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi di kulit pada bagian tersebut.
Belum ada penelitian yang pasti mengenai larangan mencukur, namun kita memang dianjurkan untuk selalu menjaga vagina tetap bersih. Kalaupun menginginkan cukuran pada rambut kemaluan, lakukanlah dengan benar agar tidak terjadi infeksi.
Makanan tertentu menyebabkan bau
Memang belum ada penelitian yang secara pasti menyebutkan kemungkinan bahwa makanan tertentu dapat menyebabkan bau pada vagina.
Memakan buah nanas dipercaya mampu membuat vagina tidak terlalu bau dibandingkan dengan makanan yag memiliki aroma kuat seperti bawang putih, asparagus, atau kare. Mengonsumsi daging merah juga dapat menurunkan tingkat pH, yang dapat berakibat menimbulkan bau tertentu pada vagina.
Sebaliknya, makanan seperti yogurt dipercaya mampu menyeimbangkan pH sistem sehingga menghindari infeksi jamur dan bakteri. Makanan lainnya yang sehat untuk vagina adalah kimchi dan miso.
Menggunakan sabun
Penggunaan sabun pada vagina dapat menyebabkan iritasi kulit. Jika memang harus menggunakan sabun saat membasuh vagina, pilihlah sabun alami tanpa wewangian atau pewarna dan tidak menimbulkan banyak busa.
Meski begitu, banyak pakar organ intim yang menyarankan untuk tidak menggunakan sabun pada vagina, karena vagina dapat bersih dengan sendirinya. Cukup basuh dengan air bersih saja.
Membiarkan pakaian dalam kotor
Sebagai cewek aktif dengan kegiatan segudang, kita enggak boleh nih girls, membiarkan pakaian dalam kotor karena pakaian dalam dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri ketika kita berkeringat. Vagina yang bersentuhan langsung dengan pakaian berkeringan dapat menyebabkan infeksi.
Gatal belum tentu karena jamur
Dilansir dari timeinc.net, dokter organ intim, Hilda Hutchrson,MD menyatakan ada beberapa hal yang dapat menyebabkan gatal pada bagian vagina, dan belum tentu penyebabnya adalah karena infeksi jamur.
Gatal dapat diakibatkan oleh pakaian, iritasi akibat cukur, atau sabun yang tanpa sengaja mengenai vagina.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR