Film Merah Putih Memanggil yang berdasarkan kisah nyata ini menceritakan mengenai para prajurit TNI Indonesia yang berusaha menyelamatkan warga negara Indonesia yang disandera oleh negara lain.
Film ini akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia tanggal 5 Oktober 2017. Sebelum nonton, ini dia 4 alasan kita harus menonton film Merah Putih Memanggil. Ada anggota TNI asli, lho.
Berdasarkan kisah nyata
Film Merah Putih Memanggil ini ternyata diangkat dari kisah nyata girls!
Cerita dan skenario film ini ditulis oleh TB Silalahi yang pernah mengabdi sebagai prajurit TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Walaupun berdasarkan kisah nyata tetapi latar dan tokoh yang digunakan adalah fiktif.
Pemain yang keren
Deretan pemain yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya menjadi pemeran dalam film Merah Putih Memanggil ini.
Mereka bahkan sampai berlatih terlebih dahulu untuk melakukan adegan aksi yang berbahaya. Para pemain yang ikut menjadi bagian dari film ini adalah Maruli Tampubolon, Prisia Nasution, Ariyo Wahab, Mentari de Marelle, Verdy Bhawanta, dan Restu Sinaga.
Melibatkan anggota TNI dan peralatan persenjataan canggih
Selain para aktris, ada 9 orang prajurit Kopassus yang ikut memerankan peranan utama dalam fim Merah Putih Memanggil ini!
Dan juga dalam proses pembuatannya, film Merah Putih Memanggil ini melibatkan prajurit dari pasukan khusus TNI dari 3 angkatan yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Bahkan film ini juga sampai menggunakan peralatan persenjataan canggih seperti Sukhoi SU-30, Kapal Selam Nagapasa, Helikopter, dan KRI Diponegoro. Keren banget!
Ditayangkan pada hari TNI ke-72
Film Merah Putih Memanggil ini mulai ditayangkan tanggal 5 Oktober 2017 bertepatan dengan hari TNI ke-72!
Sang sutradara, Mirwan Suwarso berharap agar film ini bisa membawa TNI lebih dekat lagi ke masyarakat, terutama kaum muda, sehingga makin tinggi apresiasi yang bisa diberikan kepada para prajurit yang tanpa pamrih mengabdi bagi negara.
(Shelby Zakaria)
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR