Jiwa muda memang saat yang tepat bagi kita untuk berekspresi dan mengembangkan diri. Tapi jangan sampai hal-hal yang menjadi tren atau enggak lazim lagi di zaman ini membuat kita salah dalam memberikan penilaian.
Enggak semua hal yang tren dilakukan banyak orang menjadi hal yang wajib kita untuk lakukan. Dilansir dari laman brightside.me, ini dia 8 penilaian anak muda jaman sekarang yang keliru. Wajib tahu!
Boros Menghabiskan Uang
Coba kita ingat-ingat lagi girls, ada berapa banyak barang yang kita beli dan setelahnya merasa barang tersebut enggak penting-penting amat?
Kita terkadang jadi memaksakan untuk memiliki barang yang lagi ngetren saat ini karena enggak mau ketinggalan zaman. Padahal, tanpa barang itu pun kita enggak akan sengsara, girls.
(Baca juga : 9 Tips Menghemat Uang Tapi Tetap Gaul (Bagian 1))
Terlalu Ingin Memberikan Kesan Terhadap Orang Lain
Anggapan orang lain terhadap kita dirasa penting banget buat dijaga. Tanpa kita sadari kita jadi melakukan apa yang orang lain inginkan, bukannya apa yang kita inginkan.
Demi membuat orang lain terkesan, kita jadi banyak melakukan hal hingga di luar batas kemampuan kita.
Padahal menjadi diri sendiri dan apa adanya adalah hal dasar yang seharusnya kita lakukan setiap hari lho.
Enggak Memiliki Waktu yang Cukup Untuk Tidur
Yakin deh saat malam menjelang tidur, hal yang sering kita lakukan adalah buka social media sekedar untuk liat timeline dan feed instagram orang lain.
Tanpa kita sadari waktu kita untuk buka social media sampai berjam-jam sehingga jam waktu tidur kita jadi berkurang. Selain sibuk dengan media sosial, waktu malam kita juga banyak digunakan untuk hangout sampai larut malam.
Ini sebenarnya hak kita masing-masing, yang salah adalah jika kita melakukan itu karena tuntutan tren dan hanya ingin ikut-ikutan orang lain.
Menggunakan Make Up Berlebih
Ini juga adalah hak kita masing-masing. Namun yang bisa menjadi salah adalah saat kita memaksa untuk menggunakan make up berlebih hingga terlihat beda jauh dari umur kita yang sesungguhnya.
Jangan sampai orang lain enggak menyangka kita masih remaja karena dandanan kita yang sudah seperti perempuan dewasa.
Social Media Adalah Hal Nomor 1
Banyak anak muda jaman sekarang yang lebih mempedulikan anggapan orang lewat media sosial miliknya dibandingkan sosok aslinya.
Kalau ada komen yang enggak enak di media sosial, kita jadi merasa khawatir dan merasa harus bisa memperbaikinya dengan postingan yang baru.
Padahal, apa pentingnya anggapan orang di media sosial jika sesungguhnya kehidupan asli kita enggak seperti apa yang kita pamerkan di media sosial.
(Baca juga : Pelajaran yang Bisa Kita Ambil dari Amandla Stenberg yang Memilih ‘Taking Break’ dari iPhonenya)
Menceritakan Hal yang Seharusnya Enggak Diceritakan
Demi mendapatkan bahan obrolan yang asik, kita jadi enggak sadar sudah menceritakan hal yang seharusnya enggak diceritakan.
Kadang kita enggak sadar sudah menyebarkan gosip mengenai kehidupan orang lain kepada teman-teman kita. Walaupun misalnya teman enggak mengenal orang yang kita omongin, tetap saja kita sudah menceritakan urusan pribadi orang lain.
Dan seharusnya kita enggak melakukan hal ini, girls.
(Baca juga : Kenali 3 Ciri-ciri Teman Muka Dua yang Suka Ngomongin di Belakang dan Cara Menghadapinya)
Menganggap Serius Opini Orang Lain
Saat ada orang yang iseng bilang kalau kita enggak cocok memakai celana yang lagi kita pakai karena kita terlihat lebih gemuk, tanpa sadar kita jadi kepikiran dengan omongannya.
Sampai rumah kita jadi merasa bahwa sebaiknya kita melakukan diet agar bisa lebih bagus pakai celana ini. Padahal, kalau kita pede dengan apa yang kita kenakan, orang lain akan nyaman-nyaman saja melihatnya lho, girls.
Putus Adalah Akhir dari Segalanya
Girls, putus dengan pacar memang menyakitkan tapi bukan berarti hidup kita selesai juga. Jangan berlarut dengan kesedihan, buka lembaran baru dan jangan sia-siakan air mata serta tenaga kita untuk orang yang enggak tepat buat kita.
Walaupun butuh waktu, tapi yakin deh kita bisa survive dan lebih lakukan hal lain yang bermanfaat.
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR