Tiba-tiba gebetan menjadi dekat sama kita. Dia perhatian banget sama kita, dan tentunya bikin kita jadi senang.
Tapi... apa benar dia serius sama kita? Jangan-jangan kita cuma dijadikan pelarian karena sebenarnya dia belum bisa move on dari mantannya.
Menjadi pelarian mungkin saja terjadi, dan bisa saja kita salah satu korbannya.
Harus berhati-hati, nih, karena 4 tanda ini menunjukkan kita hanya menjadi pelarian saja.
(Baca juga: curhatan cewek Indonesia soal pertama kali patah hati)
Si dia baru banget putus
Cek kabar terbaru soal dia dari media sosialnya, teman-temannya, atau mungkin mantan pacarnya! Kalau dia memang baru banget putus dan langsung ngedeketin, kita patut curiga sama dia.
Jangan-jangan dia memang menjadikan kita pelarian. Tapi, kalau pendekatan itu dia lakukan karena kita memang si pelaku PHP sih lain cerita, ya. He-he-he.
Tiba-tiba baik
Selama ini kita enggak begitu dekat sama dia, bahkan nyapa aja jarang. Eh, tau-tau dia jadi sering chat kita, bales mention di media sosial, sampai ngajakin kita jalan bareng!
Wah wah, aneh banget. Padahal dia enggak biasa kayak gitu, makanya kita perlu menyelidiki ini, girls.
Jangan-jangan memang ada maksud tersembunyi di balik sikapnya. Tidak ada salahnya waspada sebelum kita berharap lebih jauh.
(Baca juga: 5 tanda gebetan beneran flirting atau cuma ramah aja)
Bawaannya curhat terus
Selama dekat sama kita, dia terus-terusan curhat soal masalahnya. Memang sih dia teman kita, tapi kalau terus-terusan dan berlangsung lumayan lama kan enggak enak juga.
Kita perlu ngedengerin curhatannya, apakah soal hubungan percintaan atau bukan. Siapin telinga!
Jarang ada timbal balik
Kadang kita jarang didengarkan sama dia. Waktu dia ngajak jalan paun kesannya kita mulu yang ngajak ngobrol dan berinteraksi sama dia.
Dia kayak melakukan hubungan satu arah sama kita dan seakan enggak peduli apa respon dari kita. Uh, menyakitkan!
(Baca juga: 20 cara flirting yang bisa kita coba saat PDKT sama gebetan)
Kalau semua tanda di atas terjadi dan kita sudah menyelidikinya, saatnya bersikap. Jika memang kita hanya menjadi pelarian, sebaiknya mundur.
Lebih baik sakit hati sekarang daripada kita sudah terlanjur berharap banyak tapi ternyata hanya jadi permainannya saja.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR