Sebenarnya kita tahu kalau ekspektasi tinggi ini membuat hidup jadi enggak mudah, tapi kadang kalau urusan hati kita sulit berkompromi.
Di sisi lain, kita juga suka dikagumi dan dilindungi sepanjang hari. Termasuk juga mendapat kejutan manis, seperti dikirimin bunga atau tiba-tiba dijemput pacar pulang sekolah atau kuliah.
Karena kita sosok yang hopeless romantic, kita pun berharap pasangan akan memperlakukan kita seperti kita memperlakukan dia.
(Baca juga: alasan kenapa perasaan cowok bisa berubah)
Anak Kecil di Pohon
Kalau mata kita tertuju ke anak kecil di dekat pohon, kita termasuk sosok yang realistis. Kita mungkin berpikir kalau first date bisa saja jadi last date, tapi kita juga enggak bisa menolak untuk berharap dari hubungan ini.
Meski sudah sering kecewa, kita tetap percaya pada cinta. Tapi, kita enggak bisa jatuh cinta dengan cepat.
Kita enggak membutuhkan tindakan romantis yang over the top, melainkan yang kita butuhkan adalah seseorang yang mengerti kita dan kita percaya hubungan akan langgeng kalau sama-sama meluangkan waktu.
Bagi kita, pacar yang mau jujur dan enggak menyembunyikan perasaannya adalah hal paling penting. Dan, mendiskusikan perasaan, baik atau buruk, adalah kunci hubungan yang awet.
(Baca juga; 8 tanda toxic relationship yang awalnya mungkin enggak kita sadari)
Pondok
Jika melihat pondok ini berarti kita sebenarnya takut menjalin hubungan percintaan. Kita sering kepikiran punya pacar, tapi dalam kenyataannya, berbagi hidup dengan orang lain bikin kita ketakutan.
Jadi, seringkali kita mundur atau malah kabur kalau ada yang PDKT, sehingga sering dianggap sebagai tukang PHP.
Agak complicated, karena kita enggak mau sendirian tapi pacaran juga bikin kita ketakutan.
Pada akhirnya, yang penting bagi kita adalah pasangan yang bisa menjadi teman dan juga pacar. Seseorang yang mengerti kita perlahan-lahan, dan tahu kapan harus mundur.
(Baca juga: 10 karakteristik cowok yang menunjukkan dia berpotensi menjadi pelaku kekerasan emosional)
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR