Cewekbanget - Memiliki kulit wajah yang sehat pasti jadi impian setiap dari kita. Enggak jarang kita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan wajah yang lebih cerah.
Salah satunya dengan bleaching untuk hasil yang maksimal dan juga instan. Tapi sebenarnya apa yang dimaksud dengan bleaching? Itu beneran aman atau enggak, ya?
Simak lengkapnya, yuk!
Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Hiperpigmentasi Kulit Wajah Akibat Kulit Berjerawat
Rata-rata warna kulit para cewek di Indonesia adalah cokelat atau sawo matang, dan selalu berpikiran bahwa warna kulit seperti ini kurang menarik, sehingga kita berlomba-lomba memiliki kulit putih.
Sehingga kita pun mencoba melakukan bleaching.
Bleaching adalah proses menghilangkan atau mengurangi pigmen yang berwarna gelap. Pigmen ini diproduksi oleh sel melanosit (melanin), melanin sendiri sebenarnya berfungsi untuk melindungi kulit dari dampak buruk sinar UV.
Krim bleaching ini menggunakan bahan kimia seperti peroksida, amonia, hydroquinone, kojic acid, dan aslam azelaic.
Banyak dari produk kecantikkan yang sifatnya memutihkan mengandung anti melamin, untuk mencegah hiperpigmentasi (kulit menjadi gelap).
Sudah dijelaskan bahwa bleaching adalah proses pemutihan kulit, tentu saja manfaat yang kita dapat adalah kulit menjadi putih, bersih, bersinar.
Dalam krim bleaching terdaat brightener dan lightener yang mengandung AHA serta tretinoin yang berfungsi dalam proses pengelupasan kulit.
Baca Juga: Ini 7 Minuman Sehat yang Bisa Bikin Kulit Wajah Jadi Glowing, Simak
Dalam porses bleaching selain menghentikan proses pigmentasi, juga akan membuat pergantian kulit lama dengan kulit baruyang lebih segar.
Formula hydrogen peroxide dari krim bleaching akan membuat warna bulu menjadi transparan atau pirang.
Oleh karena itu sangat disarankan untuk tidak menggunakanya lebih dari 2 minggu sekali untuk mencegah kerusakan kulit, dan sebelum menggunakannya konsultasikan dulu dengan dokter kulit.
Selain itu sebelum melakukan bleaching sebaiknya kita melakukan tes sederhana dengan cara mengoleskan krim bleaching di kulit belakang telinga dan diamkan selama 24 jam.
Jika terjadi reaksi seperti iritasi, kemerahan, rasa gatal, atau panas artinya kita tidak cocok untuk menggunakan krim ini.
Tapi jika tidak menimbulkan reaksi apa pun, berarti boleh kita gunakan.
Hindari daerah sensitif seperti mata, hidung, dan daerah kewanitaan lainnya. Biasanya pada saat digunakan akan terasa sedikit gatal, namun itu hal wajar berarti krim bleaching sedang bekerja.
Selain itu usahakan krim bleaching jangan sampai mengenai kuku karena akan membuat kuku perih dan kering.
Baca Juga: Tips Perawatan Kulit Sawo Matang Agar Bisa Glowing dan Cerah, Simak
Proses bleaching memakan waktu kurang lebih 20 menit. Setelah selesai menggunakannya, dan kulit sudah bersih, jangan lupa untuk menggunakan sunscreen atau sunblock jika ingin beraktivitas di luar ruangan.
Pilih sunscreen yang memiliki kandungan SPF 30. Tapi lebih disarankan setelah melakukan bleaching, untuk tidak keluar dari rumah, karena kulit yang sudah mengalami proses bleaching akan lebih sensitif.
Satu lagi kita tetap harus menggunakan produk perawatan kulit lainnya, seperti toner, moisturizing, lotion, dan jangan menggunakan make up yang berlebihan.
Kita juga dianjurkan untuk tidak menggunakan sabun batangan, jadi gunakanlah sabun cair yang sesuai dengan tipe kulit kita.
Krim yang digunakan dalam proses bleaching mengandung bahan kimia yang bisa jadi memiliki efek samping. Bahan kimia, seperti peroksida, amonia, dan zat-zat kimia lainnya bisa menghilangkan pigmen melanin dengan cara oksidasi. Sehingga akan tetap menimbulkan efek samping seperti ini:
Baca Juga: Ini 3 Sabun Cuci Muka yang Mengandung Lactic Acid, Bikin Wajah Cerah
Source | : | Cewek Banget |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR