Jadi untuk itu lah saya bikin ArteSana, di mana semua bahannya natural yang diproduksi di Indonesia.
Di Indonesia paling terkenal minyak sawit, namun untuk ArteSana ini saya buat produk yang bagus dan baik dan inovatif, tapi enggak pakai minyak sawit.
Saya pertama kali bikin sabun tahun 2010 dan untuk konsumsi sendiri dan kasih ke teman saja. Lalu di tahun 2015, saya balik ke Indonesia menetap di Jogja, dan bertemu dengan komunitas pemerhati lingkungan. Tantangannya adalah kenapa sih kita mau bikin sabun? Beli itu kan gampang ya,” curhat Nina.
Baca Juga : Panggung Licin, Red Velvet Sukses Tampil di Konser Korean Wave 2019!
Nina juga menjelaskan kalau dia benar-benar berusaha agar produknya alami dan enggak merusak lingkungan. Dia mengatakan, “Sabun alami pasti bahan bakunya adalah minyak nabati atau hewani. ArteSana enggak pakai minyak kelapa sawit, dan kita buat semuanya senatural mungkin.
Proses kimia memang harus terjadi yaitu kita pakai soda api, tapi ketika soda api sudah menjadi sabun maka situ sudah aman dan sudah menjadi sabun nama senyawanya.
Pewangi juga kita alami yaitu pakai minyak atsiri dan enggak pakai parfum sama sekali. Pengganti minyak sawit, saya mencari tahu tentang ini dan ternyata ada banyak pohon-pohon yang memiliki biji dan biji itu ternyata ada minyaknya.
Harga minyak yang natural ini jauh lebih mahal dari minyak sawit yang banyak di pasaran, jadi mustahil bagi saya jika harus menjual sabun sama harganya dengan sabun pabrik.”
Sie Yulyani Retro Nugroho, Kecintaan Akan Budaya Indonesia Jadi Ide Bisnis
Sie Yulyani Retno Nugroho yang disapa Fosa ini sebelumnya enggak pernah terpikir untuk buka usaha pakaian tradisional.
Karena inisiatif yang didasarkan pengalaman pribadi soal sulitnya cari pakaian tradisional bikin Fosa membuka Fosa Shop.
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR