Cewekbanget.ID - Sejak berdiri sejak tahun 2009, Tokopedia kini adalah perusahaan teknologi yang sudah menjangkau 93% kecamatan di Indonesia dan memiliki lebih dari 5 juta seller!
Tentunya bersaing dengan para seller lain di Tokopedia bukanlah hal yang mudah, karena kalau kita enggak punya strategi khusus maka bisa jadi jualan kita akan kalah dengan seller lain yang serupa.
Misalnya kalau kita pengin jadi seller kebaya, harus punya keunikan dengan seller kebaya lainnya di Tokopedia agar usaha yang kita miliki bisa tetap lancar.
Baca Juga : 5 Gown Hijab yang Elegan & Manis Untuk Kondangan atau Prom Night!
Nah, Cewekbanget.ID mendapat kesempatan untuk ngobrol langsung nih dengan 3 seller inspiratif di Tokopedia, dan mereka sharing soal pengalaman mereka jadi seller.
Yuk kita dengarkan curhat mereka dan kita contek ilmunya, hi-hi.
Dwi Isti Winarni, Memanfaatkan Marketplace dengan Maksimal
Dwi Isti Winarni atau yang biasa dipanggil Isti ini memiliki bisnis Jogja batik yang dimulai dari tahun 2005.
Isti menjelaskan kalau dia mencoba berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk memudahkan penjualannya, dan manfaatkan semaksimal mungkin.
“Saya mendapatkan traffic atau penjualan dari customer lebih meningkat dari tahun ke tahun. Saya jadi bisa lebih mudah menghitung omset total dalam satu bulan dari website saya pribadi, dan beberapa marketplace seperti Tokopedia.
Tokopedia juga meningkatkan pelayanan untuk fasilitas soal penjualan kita, iklan yang dikeluarkan, feedback berapa, traffic penjualan paling besar dari mana. Data penjualan itu sangat penting buat saya, dan ini saya dapatkan di Tokopedia,” jelas Isti.
Baca Juga : Kalahkan UI dan IPB, Universitas Sumatera Utara Jadi Perguruan Tinggi Peringkat 1 di Indonesia Versi SIR!
Dia juga mengungkapkan kalau kita harus selalu melakukan inovasi agar pembeli enggak lari ke penjual lagi. “Tantangan saya lebih ke bagaimana saya menciptakan produk baru yang diminati pasar, bukan produk yang itu-itu saja.
Kalau kita menciptakan produk, lalu muncul di pasar dan setelahnya ditiru, hingga jadinya produk itu pasaran.
Nah jadi kita harus bisa bikin produk baru lagi, yang lebih dari itu jadi pelanggan kita enggak merasa bosan. Faktanya, pembeli kan suka nanya, ‘produk barunya apa nih?’”
Betul banget nih, girls. Kita harus siap dengan tren yang baru sehingga kita selalu bisa kreatif menciptakan hal baru dan enggak pasaran.
Nina Widjaja, Hobi Jadi Usaha
Nah, kalau curhatan dari Nina Widjaja pemilik ArteSana, ini pasti bikin kita pengin jadi kayak dia juga deh.
Pasalnya, seller produk berbahan dasar alami seperti sabun batang, sabun cair, sampo, pasta gigi bubuk, dan juga pembersih serbaguna ini memulai usahanya karena kecintaan Nina akan kelestarian lingkungan.
Baca Juga : Keren Banget, Cewek Ini Dapat Gelar Doktor dari UI di Usia 25 Tahun!
“Background saya adalah research. Saya punya kecintaan tentang lingkungan hidup. Nah, kecintaan saya terhadap kegiatan aktivis sudah oke, dan setelahnya saya mencari tahu bagaimana bisa dari hobi itu saya jadikan sebagai sumber penghasilan.
Saya pengin bikin suatu hal (berjualan) yang bikin orang merasa terbantu dan merasa empowered. Jadi bahwa mereka sudah melakukan sesuatu untuk melakukan kelestarian lingkungan.
Jadi untuk itu lah saya bikin ArteSana, di mana semua bahannya natural yang diproduksi di Indonesia.
Di Indonesia paling terkenal minyak sawit, namun untuk ArteSana ini saya buat produk yang bagus dan baik dan inovatif, tapi enggak pakai minyak sawit.
Saya pertama kali bikin sabun tahun 2010 dan untuk konsumsi sendiri dan kasih ke teman saja. Lalu di tahun 2015, saya balik ke Indonesia menetap di Jogja, dan bertemu dengan komunitas pemerhati lingkungan. Tantangannya adalah kenapa sih kita mau bikin sabun? Beli itu kan gampang ya,” curhat Nina.
Baca Juga : Panggung Licin, Red Velvet Sukses Tampil di Konser Korean Wave 2019!
Nina juga menjelaskan kalau dia benar-benar berusaha agar produknya alami dan enggak merusak lingkungan. Dia mengatakan, “Sabun alami pasti bahan bakunya adalah minyak nabati atau hewani. ArteSana enggak pakai minyak kelapa sawit, dan kita buat semuanya senatural mungkin.
Proses kimia memang harus terjadi yaitu kita pakai soda api, tapi ketika soda api sudah menjadi sabun maka situ sudah aman dan sudah menjadi sabun nama senyawanya.
Pewangi juga kita alami yaitu pakai minyak atsiri dan enggak pakai parfum sama sekali. Pengganti minyak sawit, saya mencari tahu tentang ini dan ternyata ada banyak pohon-pohon yang memiliki biji dan biji itu ternyata ada minyaknya.
Harga minyak yang natural ini jauh lebih mahal dari minyak sawit yang banyak di pasaran, jadi mustahil bagi saya jika harus menjual sabun sama harganya dengan sabun pabrik.”
Sie Yulyani Retro Nugroho, Kecintaan Akan Budaya Indonesia Jadi Ide Bisnis
Sie Yulyani Retno Nugroho yang disapa Fosa ini sebelumnya enggak pernah terpikir untuk buka usaha pakaian tradisional.
Karena inisiatif yang didasarkan pengalaman pribadi soal sulitnya cari pakaian tradisional bikin Fosa membuka Fosa Shop.
Baca Juga : Ternyata, Ada Orang Indonesia Dibalik Efek Keren Avengers: Endgame!
“Waktu SMP saya dulu pernah diajari untuk menjahit oleh home industry dekat rumah saya. Dia home industry yang menyuplai baju anak-anak di Matahari.
Ketika saya memiliki anak, muncul inspirasi soal apa yang sebaiknya saya jual ini.
Suami saya memiliki background pendidikan sastra dan budaya Indonesia dan dia tertarik sekali dengan budaya Indonesia.
Saya lalu tertantang untuk memperkenalkan budaya Indonesia, terutama budaya Jawa. Di Jawa banyak sekali budayanya, dan siapa lagi yang melestarikan kalau bukan kita?” cerita Fosa.
Dimulai dari buat untuk sendiri, hingga akhirnya banyak yang minta dibuatkan juga baju tradisional bikin Fosa menekuni usaha ini. “Saat anak saya berusia 6 bulan, saya kepikiran untuk membuatkan anak saya baju adat dan coba cari ternyata sulit untuk baju ukuran bayi. Kebanyakan ada baju untuk anak TK hingga SD.
Lalu saya inisiatif saya bikin baju sendiri untuk anak saya. Iseng saya foto dan share di facebook, dan banyak ternyata yang suka.
Dari situ ternyata muncul ide kalau ini laku juga di pasaran. Selanjutnya saya bikin facebook, website, hingga BBM untuk jualan saya ini.
Saya tahu kalau Tokopedia punya komunitas untuk belajar bagi para seller, dan dari sana saya belajar cara upload produk dan seperti apa foto yang bikin pembeli tertarik.
Jadi deh saya bikin brand BAGUS BABY FASHION karena niat awalnya memang bikin baju untuk bayi.”
Tapi sekarang ini nama usaha milik Fosa sudah dikenal jadi Fosa Sie Shop, dan menerima permintaan untuk membuat berbagai busana seperti seragam, wisuda, dan pengantin.
Wah, keren banget deh curhatan mereka. Semoga jadi inspirasi buat kita yang juga mau buka usaha sendiri yaa, girls! (*)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR