CewekBanget.ID - Sejak beberapa bulan terakhir, dunia dihebohkan dengan merebaknya wabah COVID-19 secara global.
Dampak penularan penyakit yang berasal dari 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) menetapkan COVID-19 sebagai pandemi.
Namun rupanya virus corona bukan pertama kali menjangkiti manusia dan terdiri dari beberapa klasifikasi berbeda lho, girls.
Baca Juga: Kapan Wabah Virus Corona Bisa Cepat Berakhir? Ini Jawabannya!
Berikut ini 7 klasifikasi virus corona yang diketahui menginfeksi manusia.
Alphacoronavirus
Dilansir dari 'Pneumonia COVID-19: Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia' yang diterbitkan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), terdapat 7 tipe coronavirus yang ditemukan dapat menginfeksi manusia hingga saat ini.
2 di antaranya berasal dari genus alphacoronavirus, antara lain human coronavirus 229E dan human coronavirus NL63.
Human coronavirus 229E (HCoV-229E) adalah spesies virus corona yang menginfeksi manusia dan kelelawar dan ditemukan pada 50 tahun yang lalu, hampir berbarengan dengan human coronavirus OC43.
HCoV-229E yang merupakan anggota subgenus duvinacovirus adalah jenis virus yang menyebabkan flu pada umumnya.
Sedangkan human coronavirus NL63 (HCoV-NL63) dari subgenus setracovirus adalah jenis virus corona yang pertama kali teridentifikasi di akhir 2004 pada seorang anak berusia 7 bulan yang mengidap bronkitis di Belanda.
HCoV-NL63 adalah virus yang muncul di bagian bumi dengan musim tertentu serta utamanya ditemukan pada anak kecil, orang tua, dan pasien yang mengalami pelemahan imun dengan penyakit pernapasan akut.
Baca Juga: Heboh Teori Herd Immunity Buat #HadapiCorona Apakah Sebuah Konspirasi?
Betacoronavirus
4 jenis coronavirus lainnya yang menginfeksi manusia ditemukan berasal dari genus betacoronavirus, antara lain human coronavirus OC43, human coronavirus HKU1, Middle East respiratory syndrome-associated coronavirus (MERS-CoV), dan severe acute respiratory syndrome-associated coronavirus (SARS-CoV).
Human coronavirus OC43 (HCoV-OC43) adalah jenis virus corona yang menyerang manusia dan hewan ternak.
Mirip dengan HCoV-229E, virus dari subgenus embecovirus ini menimbulkan gejala flu biasa yang paling banyak ditemukan saat musim dingin.
Sementara itu, human coronavirus HKU1 (HCoV-HKU1) adalah jenis virus yang mulanya berasal dari tikus yang terinfeksi.
Pertama kali ditemukan pada Januari 2005 melalui 2 pasien di Hong Kong, infeksi HCoV-HKU1 pada manusia mengakibatkan penyakit saluran pernapasan atas dengan gejala flu, tetapi bisa meningkat pada pneumonia dan bronkitis.
MERS-CoV adalah salah satu jenis virus corona yang menginfeksi manusia, kelelawar, dan unta, serta pernah diklasifikasikan sebagai epidemi oleh WHO.
MERS-CoV sebelumnya dinamai '2012 novel coronavirus (2012-nCoV)' atau 'novel coronavirus (nCoV)' dan pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada 2012, kemudian merebak di lebih dari 21 negara termasuk Mesir, Inggris, Korea Selatan, dan lain sebagainya sejak Juli 2015.
Penyebaran MERS-CoV juga sempat dilaporkan di Indonesia, akan tetapi enggak ada laporan yang terkonfirmasi positif.
Sedangkan SARS-CoV adalah jenis virus yang menyebabkan sindrom gangguan akut pada saluran pernapasan (several acute respiratory syndrome atau SARS).
SARS ditunjukkan dengan berbagai gejala seperti nyeri otot, sakit kepala, demam, diikuti dengan gejala pada saluran pernapasan selama 2-14 hari seperti batuk, sesak napas, hingga pneumonia.
Pada merebaknya wabah SARS di tahun 2003, sebanyak 9% pasien yang dikonfirmasi terinfeksi SARS-CoV meninggal dunia dan angka kematian tertinggi berada pada kalangan berusia di atas 60 tahun.
Baca Juga: Hati-hati! Ini 3 Hal Pembawa Virus Corona yang Ada dalam Rumah!
2019-nCoV
Severe acute respiratory syndrome-associated coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau lebih dikenal sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) adalah jenis virus corona terbaru yang kini ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO.
Tipe virus ini mirip dengan SARS-CoV dan kasus penyebarannya pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina pada akhir 2019, juga diketahui bahwa 2019-nCoV menyebabkan penyakit pernapasan coronavirus disease 2019 (COVID-19).
Belum diketahui sumber awal transmisi virus ini kepada manusia dan hingga saat ini para ahli masih berusaha meneliti lebih lanjut mengenai media penularan, cara penyembuhan, dan prediksi berakhirnya wabah 2019-nCoV di seluruh dunia.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR