CewekBanget.ID - Gatal pada area vagina memang kerap menimbulkan gejala enggak nyaman, bahkan kadang menyakitkan.
Penyebab paling umum dari rasa gatal pada vagina adalah iritasi.
Tapi kira-kira apa saja ya, faktor lain yang bisa menimbulkan rasa gatal tersebut dan bagaimana cara menghilangkannya? Simak:
Melansir Healthline, umumnya vagina terasa gatal akibat iritasi, infeksi, atau menopause.
Selain itu, penyakit kulit, penyakit menular seksual, hingga tanda-tanda kanker juga bisa menjadi faktor penyebabnya.
Meski sebagian besar gatal pada area kemaluan enggak perlu dikhawatirkan karena bisa diatasi dengan cara sederhana, namun kita tetap perlu berkonsultasi ke dokter atau ginekolog apabila rasa gatal semakin parah karena bisa jadi tanda penyakit serius.
Ada beberapa cara yang bisa kita coba juga untuk menghilangkan rasa gatal di vagina berdasarkan penyebabnya.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Ini 5 Penyebab Area Sekitar Vagina Terlihat Gelap
Paparan bahan kimia tertentu di vagina dapat mengiritasi kulit sekitar area organ intim.
Iritasi ini dapat memicu reaksi alergi penyebab ruam gatal, termasuk vagina.
Beberapa alergen yang rentan memicu gatal pada area vagina di antaranya sabun mandi, pembalut, pembersih kewanitaan, kondom, pelumas, detergen, pelembut kain, celana dalam, sampai tisu toilet.
Melansir Women's Health, solusi untuk menghilangkan gatal di vagina karena iritasi ini sederhana saja, yakni cukup menghilangkan alergen biang gatal di vagina.
Jika iritasi terasa mengganggu, coba gunakan obat gatal miss v yang memiliki formula antialergi dan mencegah peradangan.
Penyakit kulit eksim dan psoriasis dapat menyebabkan gatal dan kemerahan di area kemaluan.
Eksim adalah ruam karena alergi yang bisa menimbulkan gatal dengan tekstur bersisik dan dapat menyebar ke sekitar area vagina.
Sedangkan psoriasis adalah masalah kulit yang memicu kulit kemerahan, bersisik, dan gatal.
Eksim dan psoriasis kerap menyerang orang yang memiliki riwayat alergi atau penyakit autoimun.
Solusi untuk menghilangkan gatal di vagina karena eksim atau psoriasis bisa dengan menggunakan obat atau salep oles dari dokter.
Baca Juga: Cewek Wajib Tahu! Gini Cara Merawat dan Menjaga Kesehatan Vagina!
Jamur alami yang hidup di vagina umumnya enggak bermasalah, tapi pertumbuhan jamur yang enggak terkendali justru bisa memicu infeksi.
Infeksi ini cukup umum dialami cewek, lho.
Infeksi jamur dapat terjadi setelah konsumsi obat antibiotik, yang dapat menghancurkan bakteri baik pengendali pertumbuhan jamur.
Pertumbuhan jamur berlebih di vagina dapat menyebabkan gejala enggak nyaman seperti gatal, timbul rasa panas, dan keluarnya cairan dari vagina.
Untuk solusi menghilangkannya, coba gunakan obat antijamur, tapi pastikan lebih dulu penyebabnya karena jamur.
Infeksi bakteri juga bisa menjadi biang vagina gatal-gatal.
Infeksi ini disebabkan pertumbuhan bakteri berlebih dan ketidakseimbangan asam di vagina.
Infeksi bakteri di vagina terkadang enggak menimbulkan gejala selain gatal, bisa juga berupa keluarnya cairan yang berbau enggak sedap dari kemaluan.
Untuk mengatasinya, coba gunakan obat gatal vagina yang bisa menjaga keseimbangan kadar keasaman vagina.
Apabila gatal enggak kunjung sembuh, segera konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Ini Penyebab Ingrown Hair Alias Benjolan di Area Vagina, Perhatikan
Sejumlah penyakit menular seksual seperti klamidia, kutil kelamin, gonorea, trikomoniasis dapat jadi penyebab miss v gatal-gatal.
Selain gatal, umumnya penyakit menular seksual juga disertai gejala keputihan dan rasa sakit saat buang air kecil.
Untuk mengatasinya, dokter biasanya meresepkan obat antibiotik untuk meredakan penyakit menular seksual.
Sesaat sebelum menopause, cewek lebih berisiko mengalami gatal-gatal di vagina.
Hal ini disebabkan penurunan kadar estrogen selama menopause.
Kondisi ini menyebabkan area sekitar vagina jadi kering dan timbul gatal. Untuk menghilangkan gatal di area kemaluan karena perubahan hormon estrogen, dokter umumnya meresepkan obat minum atau krim estrogen.
Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Bulu Vagina Rontok, Bisa Karena Hormon dan Hal Ini
Infeksi bakteri yang menyerang saluran kencing ini dapat menyebabkan gatal di kemaluan.
Selain gatal di vagina, gejala infeksi saluran kencing lain yakni nyeri panggul, dorongan kencing yang terasa sering, timbul rasa panas di vagina saat kencing, hingga urin keruh dan berbau.
Untuk mengatasi miss v gatal karena infeksi saluran kencing, dokter umumnya akan memberikan antibiotik pada penderita.
Dalam kasus yang jarang terjadi, gatal pada area miss v juga bisa jadi tanda kanker vulva atau bagian luar alat kelamin cewek.
Gejala kanker vulva di antaranya gatal di vagina, pendarahan abnormal, atau rasa sakit di daerah vulva.
Kanker vulva dapat dikendalikan apabila dokter penyakit didiagnosis dalam tahap awal penyakit.
Kita wajib mencari solusi ke dokter apabila gatal pada area miss v mengganggu aktivitas sehari-hari serta berlangsung lebih dari seminggu.
Baca Juga: Ingin Area Vagina Wangi dan Bersih? Caranya Pakai 5 Bahan Alami Ini
(*)
Source | : | Cewek Banget |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR