Bagian Dalam Rumah yang Kotor
Sadar atau enggak, bakteri dan jamur justru lebih banyak menghuni bagian dalam rumah daripada halaman kita.
Menurut sebuah studi, ragam bakteri dan jamur 50 persen lebih tinggi di lingkungan dalam ruangan daripada luar ruangan.
Sebagian menimbulkan dampak negatif pada kesehatan manusia dan bisa bertahan di lantai.
Ada kemungkinan kita sakit akibat mengonsumsi makanan yang sudah jatuh ke lantai.
Tubuh kita punya sistem pertahanan, tapi hanya dalam derajat tertentu yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai hal.
Baca Juga: Cewek Wajib Rajin Konsumsi 5 Makanan Penyeimbang Hormon Ini!
Lebih parah lagi jika kita dan keluarga memiliki hewan peliharaan.
Anjing atau kucing kesayangan bisa saja membawa bakteri dari apa yang mereka injak di luar rumah atau kotak di mana mereka biasa buang air, misalnya feses dari kucing yang terinfeksi bisa membawa parasit Toxoplasma gondii.
Berjalan-jalan di rumah pun dapat menyebarkan bakteri sehingga penting untuk menanggalkan sepatu saat masuk rumah.
Makanya, aturan umum yang jika makanan jatuh di lantai, lebih baik enggak dikonsumsi.
Kurang dari lima detik saja, kita sudah mengambil kontaminasi (bakteri) dari lantai.
Dalam beberapa kasus, perpindahan bakteri dari lantai ke makanan hanya terjadi dalam waktu kurang dari sedetik.
Selain durasi kontak makanan dengan lantai, karakteristik makanan pun memainkan peran.
Peneliti membandingkan beberapa jenis makanan seperti, semangka, roti, roti dan selai, dan permen jeli.
Ternyata, semangka berpotensi menyerap lebih banyak bakteri karena lebih berair atau lembap.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR