Enggak perlu berlari terlalu cepat
Sebagai pemula, jangan paksakan diri untuk berlari terlalu kencang.
Lebih baik kita berlari perlahan tapi secara konstan. Overtraining yang berlebihan bisa menyebabkan cidera.
Salah satu hal yang penting dari olahraga ini adalah pernapasan.
Jadi, ketika berlari dan kita masih mampu berbicara dengan baik, itu pertanda pernapasan kita juga baik.
Baca Juga: 4 Tipe Zodiak Saat Olahraga Lari. Ada yang Mager Kalau Lari Sendiri!
Perhatikan pula pernafasan
Beberapa pelari pemula bernapas hanya melalui hidung mereka.
Padahal seharusnya, kita perlu bernapas melalui hidung dan mulut untuk memastikan kalau kita mendapat cukup oksigen ke otot-otot saat berlari.
Ambil napas dalam-dalam dari perut, untuk membantu mencegah nyeri di bagian sisi tubuh yang merupakan masalah umum pada pelari pemula.
Kombinasikan berlari dan berjalan
Terakhir, kita bisa kombinaskan teknik 'berlari-berjalan-berlari' saat melakukan olahraga ini.
Jadi, ketika daya tahan berkurang di tengah latihan (saat berlari) kita bisa mengkombinasikannya dengan berjalan (jalan cepat) atau mengurangi kecepatan, untuk mengumpulkan tenaga.
Setelah itu lanjutkan dengan berlari lagi, deh.
Gunakan kombinasi ini sampai akhirnya kita menemukan ritme yang pas dan konstan buat diri kita.
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Selamat menerapkan tips di atas ya, girls. Semangat olahraga!
(*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR