CewekBanget.ID - Film Netflix A World Without mencuri perhatian penikmat film Indonesia karena cerita yang enggak biasa.
Bertemakan kehidupan sosial yang futuristik dengan mengambil latar waktu tahun 2030.
Penonton akan dibawa masuk ke dunia film dengan genre Dystopian Fiction.
Apa sebenarnya genre Dystopian yang diangkat ini, dan kenapa alasanya?
Baca Juga: The Escape Game: Cerita Thriller Survival Ringan kayak Squid Game!
Cerita A World Without
A World Without, film karya sutradara Nia Dinata dan penulis Lucky Kuswandi, jadi banyak diperbincangkan akhir-akhir ini.
Baru akan rilis 14 Oktober 2021, A World Without menjanjikan cerita yang seru terutama menyangkut kehidupan generasi milenial jaman sekarang.
Saat sebuah organisasi misterius bernama The Light, menghimpun anak-anak muda dan dibantu memberdayakan mereka raih cita-citanya.
Lewat kacamata 3 pemeran, Amanda Rawles (Salina), Maizura (Ulfah), dan Asmara Abigail (Tara), mereka akan hadapi pengalaman tak terlupakan sekaligus pilihan besar dalam hidup mereka.
Baca Juga: A World Without Netflix, Bayangan Masa Depan dari Mata Remaja Cewek
Genre Dystopian Fiction
A World Without memaksimalkan konsep dengan mengangkat genre yang enggak biasa yaitu Dystopian Fiction.
Dystopian adalah genre cerita yang berkebalikan dengan Utopia.
Jika Utopia mengacu pada suatu tempat atau keadaan khayalan yang segala sesuatunya sempurna, Dystopia sebaliknya.
Dystopia merujuk pada suatu keadaan atau tempat di mana segala sesuatunya seperti neraka, dan enggak berjalan indah.
“Karakter-karakter di film ini akan bisa membuat orang berpikir bahwa kalau kita
tidak waspada, dunia bisa menjadi seperti itu," ujar Lucky Kuswandi menjelaskan alasan pemilihan genre.
"Dystopian fiction, oke ini di masa depan, mungkin akan terjadi nanti atau mungkin malah sudah terjadi," lanjutnya seperti melansir dari konferensi pers A World Without.
Baca Juga: A World Without, Film Netflix Mengangkat Soal Pemberdayaan Perempuan
Cerita yang relevan
Meski dunia yang digambarkan secara distopia, tapi Lucky meyakinkan kalau cerita yang diangkat masih sangat relevan dengan kehidupan nyata.
"Walau memiliki setting tahun 2030, film ini sangat relevan karena apa yang dicari ketiga karakter ini adalah apa yang dicari oleh kebanyakan orang, yaitu kepastian akan masa depan,sense of community, dansense of belonging," jelasnya.
A World Without diharapkan bisa memberi banyak gambaran dan pemikiran baru untuk seluruh penonton di dunia tanpa batasan.
Akan tayang serentak di 190 negara, film A World Without bisa disaksikan di Netflix.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR