Mimpi yang enggak disangka masih bisa dia wujudkan di usianya.
"Aku pengin membantu orang-orang.
Aku cinta sepak bola tapi enggak pernah menganggapnya sebagai pekerjaan utama, itu hanya passionku.
Aku menyukainya (bidang kedokteran) sejak awal semester, itu sangat (cocok) denganku," ungkapnya.
Baca Juga: Kebencian terhadap Perempuan, Kenali Bentuk-Bentuk Misogini!
Vokal terhadap perempuan
Nadia sangat vokal dengan kepentingan dan hak perempuan.
Terlebih dia merasakan sendiri bagaimana posisi perempuan masih sering disepelekan dan dianggap belum setara dengan laki-laki.
Contohnya pada 2018, dia bersama rekan-rekannya di Timnas Denmark menolak memainkan partai persahabatan lawan Belanda.
Tujuannya untuk memprotes upah dan kondisi kerja pesepakbola perempuan.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR