CewekBanget.ID - Sosok Nadia Nadim, idola baru perempuan yang sukses di bidang olahraga dan pendidikan.
Kisahnya penuh perjuangan terjal dan memilukan.
Terang saja, dia sebenarnya adalah warga Afghanistan yang sempat harus mengungsi karena negaranya dikuasai Taliban.
Mantan pengungsi Afghanistan
Melansir dari Kompas.com, Nadia Nadim lahir di Herat, Afghanistan pada 2 Januari 1988.
Dirinya berasal dari keluarga militer dan punya empat saudari.
Ayah Nadia adalah seorang jenderal Angkatan Bersenjata Afghanistan.
Sayangnya ketika Taliban menguasai Afghanistan pada 1996-2001, sang ayah ditangkap dan dieksekusi pada tahun 2000.
Nadia dan keluarga yang tersisa berniat pergi migrasi ke Inggris dan memulai hidup baru.
Baca Juga: Dari Media Hingga Klub Sepakbola Eropa, Ini Fakta Tentang Erick Thohir
Dia beralasan, keluarganya yang kebanyakan perempuan akan sulit jika memaksakan tinggal di Afghanistan.
"Keluargaku memutuskan untuk melarikan diri dari Afghanistan, karena itu bukanlah tempat aman bagi keluarga dengan enam perempuan," ujarnya.
Nadia dan keluarganya pergi bermodal menumpang sebuah truk, berharap akan bisa sampai ke Inggris.
Tapi nyatanya malah diturunkan dan seolah di buang ke tempat yang enggak mereka kenali.
"Kami menanyai pejalan kaki dan sadar bahwa truk itu menurunkan kami di Denmark.
Sebuah negara kecil di utara Eropa, yang kini aku rujuk sebagai rumah,” ujarnya.
Di Denmark itulah Nadia kemudian gabung dengan klub lokal bernama Gug Boldklub.
Dirinya juga sempat bermain untuk B52 Aalborg, Team Viborg, IK Skovbakken, dan Fortuna Hjorring.
Nadia makin serius mendalami olahraga yang sepak bola sampai mulai dikenal lebih luas.
Baca Juga: 6 Fakta Egy Maulana Vikri, Pemain U-19 yang Dikontrak Klub Polandia!
Berkarier di Amerika
Tahun 2014, Nadia mencoba peruntungan nasib ke Amerika.
Kemudian dia gabung dengan Sky Blue FC.
Pada 2016 sampai 2017 dia pindah ke Portland Thorns FC.
Sebelum pada 2018 Nadia kembali ke Eropa.
Kariernya berlanjut dengan hijrah ke Manchester City dan berhasil bawa klubnya menjadi runner-up FA Women's Super League.
Nadia kini menjadi salah satu top scorer pesepakbola wanita dengan jumlah total 200 goals.
Membawa nama dalam pertandingan klub negara Denmark sebanyak 99 kali. Keren!
Intelektual dan cerdas
Baca Juga: 5 Fakta Martunis Masuk Klub Sepakbola Pertama Cristiano Ronaldo
Belum habis kebisaan dan keahlian yang Nadia miliki.
Sampai di usia ke-34, Nadia sudah bisa menguasai 11 bahasa dari berbagai negara.
Kemampuannya yang luar biasa itu juga didukung dalam hal akademis.
Nadia telah menyelesaikan sekolah medisnya selama 5 tahun belakangan, sambil tetap menjalani karier profesional sepakbolanya.
Dan pada 15 Januari 2022 Nadia resmi lulus dan bergelar jadi dokter bedah.
Mimpi yang enggak disangka masih bisa dia wujudkan di usianya.
"Aku pengin membantu orang-orang.
Aku cinta sepak bola tapi enggak pernah menganggapnya sebagai pekerjaan utama, itu hanya passionku.
Aku menyukainya (bidang kedokteran) sejak awal semester, itu sangat (cocok) denganku," ungkapnya.
Baca Juga: Kebencian terhadap Perempuan, Kenali Bentuk-Bentuk Misogini!
Vokal terhadap perempuan
Nadia sangat vokal dengan kepentingan dan hak perempuan.
Terlebih dia merasakan sendiri bagaimana posisi perempuan masih sering disepelekan dan dianggap belum setara dengan laki-laki.
Contohnya pada 2018, dia bersama rekan-rekannya di Timnas Denmark menolak memainkan partai persahabatan lawan Belanda.
Tujuannya untuk memprotes upah dan kondisi kerja pesepakbola perempuan.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR